Crab Mentality di Media Sosial: Mengapa Otak Kita Menarik Kesuksesan Orang Lain?

- Selasa, 28 Oktober 2025 | 07:06 WIB
Crab Mentality di Media Sosial: Mengapa Otak Kita Menarik Kesuksesan Orang Lain?

1. Peran Amigdala

Amigdala adalah bagian otak yang mendeteksi ancaman sosial dengan cepat. Ketika melihat kesuksesan orang lain di media sosial, amigdala dapat menjadi hiperaktif dan memicu emosi negatif seperti iri atau rendah diri. Respons ini sering kali berujung pada komentar negatif atau perilaku merendahkan.

2. Peningkatan Hormon Kortisol

Perbandingan sosial yang terus-menerus dapat meningkatkan kadar kortisol, hormon stres yang dilepaskan saat merasa terancam atau cemburu. Kadar kortisol yang tinggi dapat memperburuk kesehatan mental dan memicu perilaku agresif.

3. Peran Hippocampus dan Korteks Prefrontal

Hippocampus menyimpan ingatan buruk seperti kegagalan masa lalu, sementara korteks prefrontal (PFC) berfungsi mengendalikan impuls. Ketika PFC lemah atau kelelahan, ingatan dari hippocampus dapat memicu komentar sinis tanpa kendali. Contohnya, melihat postingan kebahagiaan orang lain mungkin mengingatkan pada kegagalan pribadi, yang kemudian memicu respons negatif.

Cara Mencegah Crab Mentality

Untuk mengurangi dampak crab mentality, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Latih Mindfulness: Praktik kesadaran diri dapat memperkuat korteks prefrontal dan membantu mengendalikan impuls negatif.
  • Istirahat dari Media Sosial: Mengurangi paparan perbandingan sosial dapat menurunkan tingkat stres.
  • Bangun Lingkungan Digital yang Positif: Ikuti akun-akun yang inspiratif dan hindari konten yang memicu persaingan tidak sehat.

Dengan memahami crab mentality dan dampaknya, kita dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial serta menjaga kesehatan mental diri sendiri dan orang lain.


Halaman:

Komentar