Mengenal Crab Mentality di Media Sosial: Dampak dan Cara Mengatasinya
Di era digital, media sosial telah menjadi wadah bagi banyak orang untuk mengekspresikan diri, mulai dari berbagi pencapaian hingga curhat. Namun, di balik itu, muncul fenomena psikologis yang dikenal sebagai crab mentality atau mentalitas kepiting. Apa itu crab mentality dan bagaimana dampaknya bagi kesehatan mental? Simak penjelasan lengkapnya di sini.
Apa Itu Crab Mentality?
Crab mentality adalah perilaku di mana seseorang merasa tidak senang melihat orang lain lebih sukses atau bahagia, lalu berusaha menghambat atau menjatuhkannya. Istilah ini terinspirasi dari perilaku kepiting dalam ember, di mana satu kepiting yang berusaha keluar justru ditarik kembali oleh kepiting lain. Fenomena ini sering terjadi di media sosial, terutama di kolom komentar.
Contoh Crab Mentality di Media Sosial
Fenomena crab mentality mudah ditemui di platform seperti Instagram, TikTok, atau Facebook. Misalnya:
- Kreator konten yang berbagi ilmu bahasa Inggris dihujat karena dianggap "sok pintar".
- Komentar negatif pada unggahan kebahagiaan seseorang karena rasa iri.
- Pencapaian akademik seperti lulus S2 dianggap sebagai pamer gelar.
Perilaku ini tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga mencerminkan dampak negatif dari perbandingan sosial yang intens di media digital.
Dampak Crab Mentality pada Kesehatan Mental
Menurut teori perbandingan sosial, manusia cenderung mengevaluasi diri dengan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Di media sosial, hal ini dapat memicu rasa cemburu, stres, bahkan agresivitas. Berikut penjelasannya dari sudut pandang biopsikologi:
Artikel Terkait
Tanggul Sungai Gandam di Pati Jebol 3 Titik, Begini Upaya Perbaikannya
Profesor Unnes Unggah Ijazah Asli UGM 1986, Ini 4 Perbedaan Mencolok yang Bikin Publik Heboh
Kajari Jaksel Berganti, Eksekusi Silfester Matutina Tetap Dikejar: Ini Kata Kejagung
Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Ini Alasan Negara Bisa Rugi Rp73,5 Triliun!