Polri Buka Suara Soal Tantangan Internal: Intoleransi, Radikalisme, dan LGBT
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (AsSDM Kapolri), Irjen Pol Anwar, secara terbuka mengakui sejumlah masalah serius yang sedang dihadapi oleh anggota Polri. Beberapa masalah utama yang diungkap meliputi intoleransi, paham radikalisme, hingga isu LGBT di dalam institusi.
Pengakuan Masalah Internal Polri
Pengungkapan ini disampaikan Anwar dalam sebuah seminar bertajuk 'Rekonstruksi Jati Diri Bangsa Merajut Nusantara untuk Mewujudkan Polri Sadar Berkarakter' yang digelar pada Rabu (15/10) lalu. Dalam pernyataannya yang terekam di akun YouTube Divisi Humas Polri, Anwar dengan jujur mengakui keberadaan masalah tersebut.
"Apakah ada masalah di Polri? Ada. Jadi saya harus jujur mengatakan, berkaitan dengan SSDM polri, masalah apa yang kita hadapi? Satu, masalah intoleransi, masalah radikal, kan gitu kan? Apakah polri sudah terpapar? Iya. Kita harus akui," tegas Anwar.
Contoh Kasus Radikalisme di Tubuh Polri
Anwar kemudian memberikan contoh nyata bagaimana paham radikal dapat menyusup ke dalam anggota. Dia menceritakan kasus seorang polisi wanita di Maluku Utara beberapa tahun lalu yang terpapar paham radikal hanya melalui media sosial. Polwan tersebut akhirnya dihasut hingga memutuskan keluar dari Polri dan bergabung dengan kelompok radikal.
Contoh lain yang diungkap adalah terkait kegiatan Polisi Cinta Sunnah (PCS) yang pada ujungnya disalahgunakan untuk menyebarkan paham Wahabi. Anwar menjelaskan, "Jadi, doktrinnya adalah melaksanakan Sunnah Nabi Muhammad Saw tapi dipelencengkan. Karena memang untuk masuk ke sebuah kegiatan itu harus menunjukkan yang benar, yang ujungnya adalah Wahabi. Wahabi itu apa? Teroris. Di sini ada di kepolisian."
Artikel Terkait
Amanda Eka Lupita, Lulusan S2 Termuda UGM di Usia 22 Tahun: Ini Rahasia dan Perjuangannya
Banjir Bandang Sukabumi Luluhlantakkan 4 Desa, Jembatan Putus dan Ratusan Rumah Terendam!
Menteri Kehutanan Minta Maaf, Ternyata Ini yang Salah Fatal Soal Pemusnahan Mahkota Cendrawasih
Klarifikasi Divpropam Polri Soal Mutasi Kontroversial Iptu Nikolas: Masih Jalani Hukuman Etik, Kok Bisa Dapat Jabatan Baru?