Pengkhianatan Che Guevara & Tragedi Pahlawan: Cermin Kelam Indonesia Saat Ini?

- Sabtu, 25 Oktober 2025 | 15:50 WIB
Pengkhianatan Che Guevara & Tragedi Pahlawan: Cermin Kelam Indonesia Saat Ini?

Kisah Che Guevara & Muhammad Karim: Renungan tentang Pengkhianatan dan Keteguhan

Oleh: Firman Tendry
Advocate, Aktivis 98

Ada satu kisah getir tentang pengkhianatan manusia terhadap cita-cita mulia yang bermula dari tempat terpencil di pegunungan Bolivia. Di sana, Che Guevara — simbol perlawanan terhadap penindasan — ditangkap bukan oleh tentara elite, melainkan karena laporan seorang penggembala kambing.

Ketika orang bertanya kepada sang penggembala, "Bagaimana engkau sanggup melaporkan seorang lelaki yang menghabiskan hidupnya berjuang demi kalian?" Ia menjawab dengan tenang:

"Peperangannya menakutkan kambing-kambingku."

Jawaban itu tampak sederhana, tetapi di baliknya tersimpan tragedi kemanusiaan yang dalam: bahwa manusia lebih sering memilih kenyamanan kecil daripada kebebasan besar. Penggembala itu adalah cermin dari kebanyakan kita — manusia yang mengorbankan cita-cita demi ketenangan pribadi.

Kisah Serupa dari Mesir: Muhammad Karim dan Napoleon

Beberapa abad sebelumnya, kisah serupa terjadi di Mesir. Muhammad Karim, panglima agung yang gagah berani, bangkit menentang penjajahan Napoleon Bonaparte. Ia berperang demi kehormatan bangsanya, bukan untuk kemuliaan pribadi.

Ketika ia kalah dan dijatuhi hukuman mati, Napoleon menawarkan pengampunan — asal ia membayar sepuluh ribu keping emas. Karim tidak punya harta sebanyak itu, tetapi ia yakin rakyat yang ia bela akan menolongnya. Ia dibawa ke pasar, dirantai, dengan harapan akan ada tangan-tangan yang terulur. Tapi tak seorang pun pedagang yang peduli.

Mereka menuduhnya biang kehancuran ekonomi, penyebab turunnya omzet, dan sumber kesengsaraan kota.

Akhirnya ia kembali kepada Napoleon dengan dada retak dan mata basah, dan Napoleon — seorang penjajah — berkata kalimat yang mestinya membuat kita malu sebagai bangsa merdeka:

"Aku tidak akan menghukum mati mu karena engkau berperang melawan kami, tetapi karena engkau mengorbankan hidupmu demi kaum pengecut — kaum yang lebih sibuk berdagang daripada memikirkan kebebasan tanah air mereka."

Relevansi dengan Kondisi Indonesia Saat Ini

Kedua kisah itu — Che Guevara dan Muhammad Karim — adalah potret universal tentang pengkhianatan manusia terhadap cita-cita. Dan sayangnya, potret itu kini terpajang jelas di dinding sejarah Indonesia.


Halaman:

Komentar