Mengenai status Korea Utara, Trump menyampaikan pandangannya bahwa Korut ingin diakui sebagai negara nuklir. Ia sendiri mengakui bahwa Korea Utara saat ini telah menjadi sebuah kekuatan nuklir.
"Saya pikir mereka (negara) semacam kekuatan nuklir. Ketika Anda bilang mereka harus diakui sebagai kekuatan nuklir, mereka punya banyak senjata nuklir," ungkap Trump.
Peluang dan Persiapan Pertemuan
Laporan media AS sebelumnya mengindikasikan bahwa pejabat pemerintahan Trump secara privat telah mendiskusikan pengaturan untuk pertemuan antara Trump dan Kim Jong-un. Di sisi lain, Menteri Unifikasi Korea, Chung Dong-young, pada Jumat (24/10) menyatakan keyakinannya bahwa kemungkinan pertemuan antara kedua pemimpin tersebut sangat besar selama kunjungan Trump ke Semenanjung Korea.
Meski demikian, seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya menyatakan bahwa pertemuan Trump dan Kim tidak termasuk dalam jadwal resmi perjalanan kali ini.
Kilas Balik Pertemuan Terakhir di DMZ
Pertemuan terakhir Trump dan Kim Jong-un berlangsung pada 2019 di Panmunjom, Joint Security Area (JSA), di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan Korea Utara dan Selatan. Dalam pertemuan bersejarah itu, Trump menjadi presiden AS pertama yang menginjakkan kaki di wilayah Korea Utara. Namun, pertemuan tersebut gagal mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi Korut dan kompensasi yang akan diterima jika mereka melepaskan senjata nuklir. Sejak saat itu, Korea Utara konsisten mendeklarasikan diri sebagai negara nuklir yang tidak dapat diubah.
Artikel Terkait
Trump Batalkan Pertemuan dengan Putin: Alasan Mengejutkan Ini Bikin Dunia Heboh
Gencatan Senjata Langgar Lagi, Israel Serang Gaza Tengah: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Gagalkan 8 Kg Sabu & Ribuan Ekstasi Jaringan Malaysia di Asahan, Begini Modus Barunya!
Waspada Macet Total! Rute Mana Saja yang Ditutup untuk Sumpah Pemuda & Jakarta Running 2025?