Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Harus Usut Tuntas
Oleh ANTHONY BUDIAWAN
Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
Tulisan ini merupakan pengaduan masyarakat terbuka kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai dugaan korupsi dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Pengaduan ini disampaikan menanggapi imbauan KPK agar masyarakat melaporkan dugaan korupsi yang terjadi.
Masalah dan Dugaan Korupsi dalam Proyek KCJB
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142,3 km sejak awal diwarnai berbagai masalah dan indikasi korupsi. Berikut adalah tiga poin utama dugaan korupsi dalam proyek KCJB:
1. Indikasi Markup Harga Proyek
Biaya proyek KCJB menunjukkan ketidakwajaran dengan nilai mencapai 6,02 miliar dolar AS atau setara 41,96 juta dolar AS per km. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan proyek serupa di China seperti kereta cepat Shanghai-Hangzhou yang hanya menelan biaya 22,93 juta dolar AS per km.
Perbedaan harga mencapai 19 juta dolar AS per km atau total kemahalan sekitar 2,7 miliar dolar AS. Proses evaluasi proyek yang tidak profesional dan keikutsertaan Jepang yang diduga hanya sebagai "pendamping" untuk mengatrol harga semakin menguatkan indikasi markup.
Artikel Terkait
Pengamat Ungkap Rahasia Kinerja Seskab Teddy Masuk 5 Besar Kabinet, Apa Kuncinya?
AS Berpaling? Dukungan untuk Palestina Tembus Rekor, Ini Alasannya!
Rp112 T, Jarak 15x Lebih Panjang: Proyek Kereta Cepat Saudi Bikin Whoosh Terlihat Seperti Apa?
Bintang Toedjoe & WHO: Kisah Jahe Merah Lokal yang Mendunia