Menanggapi insiden ini, Transjakarta akan segera mengambil langkah internal. Rencananya, Dewan Komisaris bersama Direksi akan melakukan proses klarifikasi mendalam. Langkah ini bertujuan untuk memastikan seluruh jajaran perusahaan tetap mematuhi prinsip good corporate governance dan menjaga martabat kelembagaan.
Untung juga menegaskan bahwa Transjakarta senantiasa memberikan penghormatan kepada seluruh ulama, tokoh agama, dan komunitas pesantren di Indonesia, yang merupakan pilar moral bangsa. Pernyataan ini disampaikan untuk mencegah kesalahpahaman di masyarakat.
Kronologi Ancaman yang Viral
Video yang menjadi sorotan publik menunjukkan Muhammad Ainul Yakin berorasi di depan Kantor Trans7. Orasi ini dilakukan sebagai bentuk protes karena salah satu program televisi tersebut dinilai telah menyinggung pesantren dan ulama.
Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik itu, Ainul menyampaikan ancaman eksplisit. Ia menyatakan bahwa tugas organisasinya adalah menjaga kiai dan ulama, serta tidak segan untuk "menggorok leher" dan menghalalkan darah mereka yang dianggap mengolok-olok ulama Nahdlatul Ulama.
Untung Budiharto menutup pernyataannya dengan menegaskan kembali komitmen Transjakarta untuk tetap fokus memberikan pelayanan transportasi terbaik bagi seluruh warga Jakarta, tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras, atau golongan.
Artikel Terkait
Revitalisasi Terminal Malalayang Tak Ganggu Arus Mudik Nataru
Gus Ipul Serahkan Santunan dan Tinjau Dapur Umum untuk Korban Bencana Aceh
Warga Talaud Desak Tambah Kapal Nataru, KSOP Klaim Sudah Ditambah
KSOP Manado Gelar Ramp Check 11 Kapal Jelang Arus Mudik Nataru