Kini, Abu Foul yang sebelumnya telah kehilangan satu kaki akibat serangan Israel tahun 2015, harus tinggal di tenda dekat reruntuhan tanpa perawatan medis yang memadai untuk matanya.
Penyiksaan Sistematis terhadap Tahanan Palestina
Kisah Abu Foul mencerminkan pola penyiksaan sistematis di penjara-penjara Israel. Pembebasan hampir 2.000 tahanan Palestina pekan ini menunjukkan banyak yang keluar dalam kondisi kurus kering, penuh luka, dan tanda penyiksaan.
Pusat Hak Asasi Manusia Palestina (PCHR) mendokumentasikan kesaksian 100 mantan tahanan yang ditahan antara Oktober 2023-2024, mengungkap penyiksaan terjadi di seluruh fasilitas penjara Israel. Semua tahanan ditahan tanpa komunikasi dengan pengacara, hakim, atau keluarga.
Lebih mengkhawatirkan, Israel telah mengembalikan lebih dari 100 jenazah tahanan Palestina yang meninggal dalam tahanan. Sumber medis menyatakan sebagian menunjukkan tanda penyiksaan dan kemungkinan eksekusi. Dr. Munir al-Bursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, menyatakan: "Mereka tidak mati secara alami. Mereka dieksekusi dalam keadaan terikat."
Organisasi HAM Israel B'Tselem menggambarkan sistem penjara Israel sebagai "jaringan kamp penyiksaan", sementara PBB memperkirakan setidaknya 75 tahanan Palestina tewas di penjara Israel sejak Oktober 2023.
Artikel Terkait
Geger! Dua Profesor ITB Jual Wisuda Instan di Pasar Seni, Ijazah Palsu Bisa Dibawa Langsung
5 Alasan Mengejutkan Larangan Pakai Sepatu Lari untuk Main Padel, No. 3 Bikin Nyesel!
Jokowi Susah Tidur? Ini Pemicu yang Bikin Rocky Angkat Bicara
NU Bisa Tiru Ini! Rahasia Tata Kelola Modern Muhammadiyah yang Jarang Diketahui