Mahmoud Abu Foul Buta Akibat Penyiksaan di Penjara Israel, Kini Tak Bisa Melihat Wajah Ibunya
Mahmoud Abu Foul, seorang pria Palestina berusia 28 tahun, kehilangan penglihatannya secara permanen setelah mengalami penyiksaan berat selama sepuluh bulan di penjara Israel. Ditangkap dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara pada Desember 2024, Abu Foul akhirnya dibebaskan namun harus menghadapi kenyataan pahit: ia tak lagi bisa melihat wajah ibunya.
Kisah Penyiksaan Hingga Kehilangan Penglihatan
Menurut kesaksiannya kepada Al Jazeera, Abu Foul mengalami penyiksaan brutal di penjara Sde Teiman - fasilitas yang dikenal sebagai "penjara pematah jiwa". Penyiksaan termasuk pemukulan berulang hingga suatu hari kepalanya dipukul sangat keras hingga membuatnya pingsan. "Ketika aku sadar, aku tidak bisa melihat lagi," ujarnya.
Meski terus meminta perawatan medis, otoritas penjara hanya memberikan obat tetes mata yang tidak efektif. "Mataku terus mengeluarkan air dan nanah, terasa sangat sakit, tapi tidak ada yang peduli," tambahnya. Bahkan mogok makan yang dilakukannya untuk menuntut perawatan medis diabaikan.
Momen Haru Bertemu Ibu dalam Kondisi Buta
Saat dibebaskan dan dipindahkan ke Rumah Sakit Nasser, Abu Foul akhirnya bertemu dengan ibunya. Dengan Gaza utara yang hancur, ia sempat khawatir keluarganya telah tiada. "Saat aku mendengar suaranya, aku langsung memeluknya erat-erat. Aku tidak bisa melihatnya, tapi mendengar suaranya saja sudah seharga seluruh dunia," katanya.
Artikel Terkait
Setelah Terisolasi, Desa di Tapanuli Utara Kembali Tersenyum
Rob Kembali Genangi Muara Angke, Puncaknya Diprediksi Jumat Pagi
Gus Kautsar Soroti Banjir Sumatera: Ini Bukan Bencana Alam, Tapi Undangan Malapetaka
Pacul di Trotoar Jakarta: Kisah Warna dan Mimpi yang Tertunda di Rawa Belong