Pemerintah menegaskan bahwa kebijakan Presiden Prabowo Subianto membuka peluang Warga Negara Asing (WNA) memimpin BUMN bukan disebabkan ketidakmampuan SDM Indonesia. Kebijakan ini merupakan strategi untuk membuka akses terhadap kompetensi dan standar global guna meningkatkan kinerja BUMN.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menjelaskan bahwa tujuan kebijakan WNA pimpin BUMN bukan untuk menggantikan profesional lokal, melainkan untuk membuat sistem manajemen BUMN lebih adaptif. “Kita sadari bahwa mungkin kita perlu juga. Jangan kita menutup diri. Jika WNI mampu, kita dorong. Namun, jika untuk sementara waktu kita membutuhkan keterampilan dan kompetensi dari seseorang yang kebetulan dia WNA, mengapa tidak?” ujar Prasetyo di Jakarta.
Talenta Asing Diharapkan Pacu Peningkatan SDM Nasional
Menurut Prasetyo Hadi, kehadiran talenta asing justru dapat memicu peningkatan kapasitas SDM nasional. Ia membuat analogi dengan dunia sepak bola, di mana pelatih asing sering dihadirkan untuk meningkatkan performa tim lokal. “Sama seperti pelatih sepak bola. Kalau ada pelatih lokal yang bagus ya kita pakai. Tapi kalau kita membutuhkan pelatih asing, ya tidak ada masalah juga karena kadang-kadang kita butuh itu untuk memacu kita,” tambahnya.
Artikel Terkait
Sewa Bus Jogja 2025: Pilih Medium 30 Seat atau Big Bus 50 Seat
Sejarawan Bongkar Tayangan Trans7: Ini Bukan Ajaran Sopan Santun Islam Sebenarnya?
Mengapa Shimon Peres Ajukan Kewarganegaraan Palestina? Fakta Mengejutkan 1937!
Ikan Raksasa 10 Meter Terdampar di Gaza, Apa yang Ditemukan di Dalamnya Mengejutkan!