Pemerintah menegaskan bahwa kebijakan Presiden Prabowo Subianto membuka peluang Warga Negara Asing (WNA) memimpin BUMN bukan disebabkan ketidakmampuan SDM Indonesia. Kebijakan ini merupakan strategi untuk membuka akses terhadap kompetensi dan standar global guna meningkatkan kinerja BUMN.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menjelaskan bahwa tujuan kebijakan WNA pimpin BUMN bukan untuk menggantikan profesional lokal, melainkan untuk membuat sistem manajemen BUMN lebih adaptif. “Kita sadari bahwa mungkin kita perlu juga. Jangan kita menutup diri. Jika WNI mampu, kita dorong. Namun, jika untuk sementara waktu kita membutuhkan keterampilan dan kompetensi dari seseorang yang kebetulan dia WNA, mengapa tidak?” ujar Prasetyo di Jakarta.
Talenta Asing Diharapkan Pacu Peningkatan SDM Nasional
Menurut Prasetyo Hadi, kehadiran talenta asing justru dapat memicu peningkatan kapasitas SDM nasional. Ia membuat analogi dengan dunia sepak bola, di mana pelatih asing sering dihadirkan untuk meningkatkan performa tim lokal. “Sama seperti pelatih sepak bola. Kalau ada pelatih lokal yang bagus ya kita pakai. Tapi kalau kita membutuhkan pelatih asing, ya tidak ada masalah juga karena kadang-kadang kita butuh itu untuk memacu kita,” tambahnya.
Artikel Terkait
Cek Rp 3 Miliar untuk Mahar Ternyata Palsu, Mempelai Pria Ditahan Polisi
Bantuan Terhambat, Puluhan Desa di Sumut dan Sumbar Masih Terisolasi
Fakta di Balik Pelepasan 1,6 Juta Hektar Hutan Era Zulhas
Menag Umar: Indonesia adalah Lukisan Tuhan Terindah di GBK