Puncak prestasinya diraih ketika novelnya yang berjudul "A Mask, the Color of the Sky" (قناع بلون السماء) berhasil memenangkan penghargaan bergengsi International Prize for Arabic Fiction (IPAF) atau yang lebih dikenal sebagai Arabic Booker Prize pada tahun 2024. Kemenangan ini semakin mengukuhkan namanya di kancah sastra dunia.
Aktivisme Politik dan Penangkapan
Kesadaran politik Khandaqji terbentuk sejak dini. Ia menyaksikan langsung Intifada Pertama yang mendorongnya untuk bergabung dengan Partai Rakyat Palestina di usia 15 tahun. Nasibnya berubah pada 2 November 2004, ketika pasukan Israel menangkapnya atas tuduhan terlibat dalam pengeboman Pasar Carmel yang menewaskan tiga warga sipil Israel. Pada 7 Juni 2005, ia dijatuhi hukuman tiga hukuman seumur hidup dan dituntut membayar kompensasi senilai $11,6 juta kepada keluarga korban.
Produktivitas dari Balik Penjara
Meski terkurung, semangatnya tak pudar. Khandaqji justru melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Quds dari dalam penjara, mempelajari ilmu politik dan menulis tesis tentang studi Israel. Ia juga semakin giat menulis. Buku pertamanya, "Drafts of the Homeland Lover", berisi sepuluh artikel tentang isu Palestina. Ia kemudian menerbitkan karya lain seperti "Thus Humanity Is Dying", kumpulan puisi "A Know on the Walls of the Place", serta novel sejarah "The Eclipse Badreddine" yang terbit pada Desember 2018.
Sumber artikel asli: https://portal-islam.id/2025/10/14/bassem-khandaqji-sastrawan-palestina-pemenang-arabic-booker-prize-2024-dibebaskan-israel/
Artikel Terkait
Menteri PPPA: Peran Ayah Kunci Perangi Korupsi dari Dalam Keluarga
Curut Pendukung Gibran Diserang, Rommi Irawan Singgung Lagi Keputusan Paman MK
Reuni 212 Gelar Doa Bersama Sore Ini, Bahas Bencana hingga Palestina
Detak Hati di Balik Longsor: Seorang Brimob Temukan Ibunya di Tumpukan Reruntuhan