Menteri Keuangan ini juga mengklarifikasi bahwa dirinya tidak terlibat dalam perencanaan pendirian family office tersebut. Ia bahkan mengaku belum sepenuhnya memahami konsep yang diusung oleh DEN.
"Nggak, saya nggak terlibat. Kalau mau saya doain lah. Saya belum terlalu ngerti konsepnya walaupun Pak Ketua DEN sering bicara. Saya belum pernah lihat apa sih konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab," imbuh Purbaya.
Luhut Targetkan Family Office Beroperasi Tahun Ini
Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa rencana pembentukan family office atau Wealth Management Consulting (WMC) akan tetap dilanjutkan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menargetkan lembaga ini dapat beroperasi pada tahun 2025.
"Saya kira masih berjalan, kita lagi kejar terus. Kita harap bisa segera diputuskan Presiden," ujar Luhut di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/7).
Family office adalah skema layanan keuangan yang dirancang untuk mengelola kekayaan individu dengan aset bersih ultra tinggi (ultra high-net-worth individuals/UHNWI) atau investor global besar, dengan tujuan menarik mereka untuk menanamkan modal di Indonesia. Luhut menyatakan bahwa pembentukannya kini sedang dalam tahap finalisasi dan telah meminta masukan dari investor legendaris AS, Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates.
Artikel Terkait
Prabowo Soroti Izin Lingkungan Usai Tinjau Banjir Sumbar
Kursi Roda dan Sepiring Harapan: Kisah Priadi di Gang 2 Wonocolo
Akbar Faizal Beri Sinyal Keras ke Gibran: Bantu Nyata atau Diam Saja!
Dari Sampah Dapur hingga Senyum Anak Sekolah: Inovasi SPPG Margomulyo yang Berdayakan Lingkungan