ebun-kebun sawit milik oligarki yang diperoleh dengan tidak sah diambil alih. Sebentar lagi konon giliran tambang yang ditertibkan. Ada makan bergizi gratis (MBG) yang niatnya mulia tapi babak-belur di tataran eksekusi.
Dengan potret semacam itu, rasanya tidak fair juga kalau menumpukan semua kesalahan pada pundak Prabowo. Tapi di situlah kelicikan Jokowi bekerja. Buat negara gaduh dan rakyat resah.
Lalu sorong narasi bahwa Prabowo gagal. Prabowo harus diturunkan. Penggantinya? Siapa lagi kalau bukan Gibran?
Strategi ini berbahaya.
Pertama, Jokowi merusak kepercayaan publik pada negara.
Kedua, dia membuka ruang instabilitas sosial yang bisa meluas.
Ketiga, finalis koruptor dunia versi OCCRP itu sengaja menjerumuskan bangsa ke jurang konflik hanya demi kepentingan diri dan keluarganya. Semua ini menunjukkan betapa berbahayanya ambisi mempertahankan bayang-bayang kekuasaan.
Prabowo harus sigap. Ia tak boleh terperangkap jebakan Jokowi. Dia mesti membalikkan keadaan dengan dua langkah kunci.
Pertama, tampil tegas memutus jarak dari lingkaran lama. Jokowi dan Geng Solo-nya harus diperlakukan sebagai bagian dari masalah. Bukan partner.
Kedua, dia harus segera mengayomi rakyat. Turunkan tensi dengan tegakkan keadilan. Terbitkan berbagai kebijakan yang berpihak pada rakyat.
Kendalikan aparat agar tak terus-terusan bertindak brutal. Perlakukan suara-suara kritis sebagai mitra. Bukan musuh.
Rakyat Harus Awas dan Cerdas
Bagi rakyat, kesadaran ini penting. Jangan terprovokasi skenario licik rezim lama. Aksi protes tetap harus dijaga damainya.
Fokus pada menekan kebijakan. Bukan terjebak chaos yang justru menguntungkan Geng Solo. Yang perlu rakyat pahami, kerusuhan adalah bahan bakar utama Geng Solo untuk mendelegitimasi Prabowo.
Al-Qur’an sudah mengingatkan:
وَلَا تَرْكَنُوْۤا اِلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا فَتَمَسَّكُمُ النَّا رُ ۙ وَمَا لَـكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ اَوْلِيَآءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan.” (QS. Hud 11: Ayat 113)
Ayat ini pas untuk konteks hari ini. Jangan bersandar pada orang-orang zalim yang sudah terbukti menipu rakyat.
Jokowi dan geng Solo harus ditinggalkan. Jika tidak, bangsa ini akan terus jadi korban skenario licik mereka.
Kini, bola panas ada di tangan Prabowo. Apakah dia berani menalak tiga lingkaran jahat itu, atau justru membiarkan diri dalam penyandraan? ***
👇👇
Artikel Terkait
Minyak Riza Chalid Bebas dari Kejagung, Kok Bisa?
Drakor Pendek Seru Buat Santai: Thriller Bikin Deg-degan Sampai Romantis Bikin Baper!
Istri Tersangka Pembunuh Dina Oktaviani Diperiksa, Penampilan Heryanto Kini Bikin Pangling
Kereta Cepat Whoosh Ancaman untuk Indonesia? Ini Kata Pakar yang Bikin Waspada