Momen dramatis itu akhirnya diredam oleh beberapa anggota TNI yang turun tangan untuk menenangkan situasi. Dengan pendekatan yang lebih persuasif, mereka berhasil membujuk sang ibu untuk mundur.
Kepada seorang prajurit TNI, ibu tersebut mencurahkan isi hatinya, menjelaskan mengapa ia nekat turun ke jalan.
"Saya menyampaikan aspirasi. Jangan menembak, ini anak bangsa!" tuturnya dengan nada bergetar menahan emosi.
Rasa muaknya pada pemerintah dan aparat membuatnya tak bisa lagi tinggal diam.
Ia bahkan secara terbuka menantang Kapolri untuk hadir di lokasi dan menghentikan kekerasan.
"Bapak Kapolri, datang dong! Suruh hentikan tembakan itu! Mana Bapak Kapolri?" teriaknya kesal, mewakili suara banyak orang yang mendambakan keadilan.
Hingga menjelang waktu magrib, suara letusan gas air mata masih terus terdengar.
Para demonstran, yang didominasi oleh rekan-rekan sesama pengemudi ojol, bersumpah tidak akan meninggalkan lokasi sebelum pelaku yang melindas rekan mereka, Affan Kurniawan, diserahkan.
"Pelakunya harus keluar dulu!" seru seorang ojol, menegaskan bahwa nyali mereka, seperti nyali sang ibu pemberani itu, tidak akan padam.
Sumber: suara
Foto: Ibu-ibu nelat ingin terobos gas air mata di depan Mako Brimob Kwitang (TikTok)
Artikel Terkait
Kiai Terima Amplop & Santri Ngesot Tuai Kecaman, Benarkah Melecehkan Islam?
Setahun Pemerintahan Prabowo, Syahganda: Kalau Saya Sapu Bersih Langsung Orang-Orang Jokowi
Utang Rp118 T & Kerugian Triliunan, Bom Waktu Whoosh yang Harus Ditanggung Jokowi
Prabowo Bongkar Proyek 9 Naga? Ini Fakta Pencabutan PIK 2 dari PSN!