Ia memulai sebagai Calon Hakim di PN Karawang pada 1999 dan telah bertugas di berbagai daerah, mulai dari Mamuju, Lubuk Basung, Lubuk Linggau, Sabang, hingga Baturaja, sebelum akhirnya menjadi Hakim di PN Jakarta Pusat sejak 2023.
Kilas Balik Vonis Tom Lembong
Putusan yang membuat nama Hakim Dennie disorot dijatuhkan pada Jumat (18/7/2025).
Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta menyatakan Tom Lembong terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan korupsi terkait impor gula yang merugikan negara.
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Thomas Trikasih Lembong oleh karena itu dengan pidana penjara 4 tahun dan enam bulan," kata Ketua Majelis Hakim Dennie Arsan Fatrika saat membacakan vonis.
Tom Lembong juga dihukum membayar denda Rp 750 juta subsider 6 bulan kurungan.
Vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum yang meminta hukuman 7 tahun penjara.
Dalam dakwaannya, jaksa menyebut kebijakan Tom Lembong saat menjabat Menteri Perdagangan telah merugikan keuangan negara sebesar Rp 515,4 miliar.
Ia didakwa memberikan persetujuan impor gula kristal mentah (GKM) kepada sejumlah perusahaan swasta yang dinilai tidak berhak.
“Mengimpor Gula Kristal Mentah (GKM) untuk diolah menjadi Gula Kristal Putih (GKP) padahal mengetahui perusahaan tersebut tidak berhak mengolah Gula Kristal Mentah (GKM) menjadi Gula Kristal Putih (GKP) karena perusahaan tersebut merupakan perusahan gula rafinasi,” ujar jaksa dalam sidang sebelumnya.
Jaksa juga menuding Tom Lembong tidak menunjuk BUMN untuk mengendalikan stabilitas harga gula, melainkan memberikan penugasan kepada entitas lain yang berujung pada pengaturan harga di atas Harga Patokan Petani (HPP).
Sumber: suara
Foto: Ketua Majelis Hakim Dennie Arsan Fatrika/Net
Artikel Terkait
Roy Suryo Buka Suara Soal Ziarah ke Makam Orang Tua Jokowi, Alasannya Bikin Heboh!
Geng Solo Masih Berkeliaran? Ini Tantangan Terberat Prabowo di Tahun Pertama!
Prabowo Disebut Tak Semanis Jokowi, Benarkah Popularitasnya Lebih Tulus?
DPR Sindir Babe Haikal: Ancam Legalkan Produk Non-Halal, Kebijakan Ngawur atau Langkah Berani?