Usulan Partai Nasdem agar Ibu Kota Nusantara (IKN) dijadikan sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), jika belum dapat ditetapkan sebagai ibu kota negara, direspons Wakil Ketua Umum Partai Golkar Adies Kadir.
Menurut Adies, usulan tersebut sah-sah saja disampaikan dan menjadi bahan pertimbangan. Namun, usulan partai besutan Surya Paloh itu tetap perlu dikaji secara mendalam.
“Kita akan mengkaji terlebih dahulu kira-kira untung dan ruginya apabila itu disetop tidak menjadi ibu kota negara atau itu menjadi Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur,” kata Adies kepada wartawan di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat malam 18 Juli 2025.
Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Golkar ini menuturkan, proyek IKN merupakan bagian dari program Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang (RPJMN).
Dengan begitu, kata Adies, perlu ada pembahasan kembali bersama-sama antara pemerintah dan DPR RI apabila ada perubahan rencana.
“Kalau ada perubahan, itu kan harus dibicarakan kembali antara pemerintahan dan DPR. Kemudian juga dilihat untung ruginya seperti apa,” ujarnya.
Adies menegaskan, Partai Golkar akan mempertimbangkan segala aspek, termasuk dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan investasi yang telah masuk ke wilayah IKN.
“Kita hitung betul. Kalau memang dengan situasi kondisi, misalnya kita hitung lima tahun ke depan target pertumbuhan ekonomi 8 persen itu terganggu dengan adanya program ini, mungkin bisa kita hold atau kita tunda,” kata Adies.
Artikel Terkait
Pemutihan BPJS Ditegur DPR: Keadilan Rakyat atau Jalan Pintas Curang?
RS Indonesia di Gaza Usai Gencatan Senjata: Kondisi yang Bikin Miris!
3 Jalur Tersembunyi ke Tasikmalaya, Nomor 2 Paling Cepat & Kulinernya Bikin Ketagihan!
Truk Trahir di Semarang Ditabrak KA Harina, KAI: Kami Minta Maaf