Hari itu tida mengatakan bakal segera melakukan konsolidasi organisasi.
Sofian juga memiliki program 100 hari kerja dengan melakuka pemetaan terhadap promosi bagi 12 ribu jabatan pimpinan tinggi (eselon 1 dan 2).
Karir Profesor Sofian Effendi :
1969−1998: Asisten Profesor Kebijakan Publik, Universitas Gadjah Mada
1978−1983: Sekretaris Eksekutif Pusat Studi Kependudukan, Universitas Gadjah Mada
1981−1986: Direktur Program Pascasarjana Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada
1983−1994: Direktur Pusat Studi Kependudukan, Universitas Gadjah Mada
1991−1994: Wakil Rektor bidang Kerjasama Internasional, Universitas Gadjah Mada
1992−2002: Pendiri dan Direktur Sekolah Pascasarjana Kebijakan Publik dan Administrasi, Universitas Gadjah Mada
1994−1995: Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Pembangunan, Universitas Gadjah Mada
1995−1998: Asisten Menteri Negara Riset dan Teknologi
1995−1998: Sekretaris Eksekutif Dewan Riset Nasional
1998: Asisten Wakil Presiden Republik Indonesia
1998−1999: Asisten Sekretaris Negara bidang Pengawasan dan Pengendalian Kebijakan
1999−2000: Kepala Badan Kepegawaian Negara
1998−sekarang: Profesor Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada
2002−2007: Rektor Universitas Gadjah Mada
2012−2014: Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada
2014−2019: Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara
2019−sekarang: Dewan Pembina The Habibie Center
Sumber: tribunnews
Foto: POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Kolase foto Profesor Sofian Effendi mantan rektor UGM, sebut perbedaan Jokowi dan Mulyono semasa kuliah. Kamis (17/7/2025)/Tangkapan layar Youtube Balige Academy
Artikel Terkait
Bos Danantara Murka! Whoosh Bakal Dievaluasi Usai Purbaya Ngemplang Utang
KPK Diminta Periksa Jokowi dan Luhut Soal Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Ini Kata Pakar Hukum Trisakti!
SBY Tidur pun Ekonomi Tumbuh 6%, Tapi Jokowi Cuma 5%: Benarkah?
Mahfud MD Bongkar Skema Markup Kereta Cepat: Uang Miliaran Mengalir ke Siapa?