Ingatan kolektif rakyat kita penfek dan mudah lupa. Akses informasi terbatas. Banyak yang cepat percaya pada narasi klise.
Pemimpin sederhana yang dizalimi. Sosok baik hati yang jadi korban fitnah keji. Inilah yang disebut strategi martyr complex. “Korban” yang disucikan oleh narasi.
Jokowi tahu betul cara mainkan itu. Strategi ini tak ditujukan untuk meyakinkan semua orang. Jokowi hanya butuh mempertahankan 25–30% loyalis agar tetap solid.
Angka ini lebih dari cukup untuk menjaga peluang Gibran, Kaesang, atau siapa pun dari lingkar kekuasaannya di 2029. Itulah investasi politik yang sedang dirintis lewat drama ijazah ini.
Bukan Cuma Prabowo, Tapi Masa Depan Bangsa
Tapi ini bukan sekadar strategi elektoral. Sejatinya ini juga ancaman langsung terhadap Prabowo.
Jika Jokowi berhasil tampil sebagai korban suci dan tetap populer, Prabowo bisa tersandera.
Legitimasi Prabowo sebagai presiden baru akan digerogoti dari dalam. Oleh bayangan Jokowi yang tak pernah benar-benar hengkang dari panggung kekuasaan.
Dan lebih dari itu: masa depan bangsa dipertaruhkan. Jika strategi ini berhasil, bukan tak mungkin 2029 kita akan kembali dipimpin oleh Gibran atau sosok lain dari lingkaran Jokowi.
Mereka adalah rang-orang yang akan melanjutkan politik dagang kuasa, tunduk pada oligarki, dan mengabaikan nasib rakyat.
Boleh saja, misalnya, Prabowo tak peduli dengan kekuasaan setelah 2029. Tapi ini bukan semata soal seorang Prabowo Subianto.
Ini nasib NKRI ke depan. Bayang-bayang Indonesia bubar pada 2030 seperti yang pernah Prabowo ramalkan, bukan mustahil bakal jadi kenyataan.
Kalau rakyat membiarkan narasi playing victim ini berkembang tanpa kritik, kita sedang membuka jalan bagi babak baru dari sandiwara busuk yang sama.
Sebaiknya bila kesadaran kolektif rakyat dibangkitkan, maka drama ini akan tumbang oleh kebenaran.
Syaratnya, kita harus berani mengungkap luka dan kerusakan 10 tahun kekuasaan Jokowi. Sebagai pelajaran teramat penting agar jangan terulang kembali.
Rakyat harus diingatkan. Yang sedang dihadapi bukan korban fitnah. Orang ini pelaku kerusakan, kehancuran Indonesia.
Penjahat besar yang berkhianat menyerahkan sumber daya alam dan kedaulatan negeri kepada RRC.
Kalau kita biarkan dia main drama kotor lagi, 2029 bisa benar-benar jadi titik balik paling kelam dalam sejarah republik ini. Na’udzu billahi min dzalik! ***
Artikel Terkait
5 Rahasia Komunikasi Pasangan Biar Gak Sering Salah Paham, No. 3 Paling Penting!
Israel Kecam Indonesia: Atletnya Ditolak, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Benarkah Zaman SBY Lebih Makmur? Ini Kata Purbaya Soal Mesin Ekonomi Jokowi yang Pincang
Polisi Makassar Pakai Rubicon Plat Palsu Cuma Ditegur, Kok Bisa?