Prof. Paiman tengah berada di fase ini. Serangan terhadap dirinya bukan soal ijazah semata. Ini adalah ujian hidup, ujian karakter, ujian komitmen pada integritas pribadi dan akademik.
Sejumlah kalangan mulai membuka mata. Di media sosial, banyak netizen yang mulai kritis dan menolak begitu saja narasi yang ditebarkan Roy Suryo dkk. Mereka mempertanyakan: mengapa baru sekarang isu ini diangkat? Mengapa menyeret nama Prof. Paiman, yang tidak memiliki posisi strategis dalam birokrasi pendidikan negara?
Di sinilah titik baliknya. Dari serangan fitnah, akan muncul empati publik. Dari tekanan, akan lahir simpati. Dan dari kezaliman narasi, akan lahir kekuatan moral.
Prof. Paiman adalah simbol bahwa anak desa bisa jadi akademisi. Bahwa tukang sapi bisa jadi guru besar. Bahwa seseorang yang lahir dari “Korea” justru bisa menjadi panutan etika. Dan justru karena itu, serangan kepada Paiman sejatinya adalah serangan terhadap mimpi masyarakat kecil yang ingin naik kelas melalui pendidikan.
Mereka yang memfitnah ingin menjatuhkan Prof. Paiman, tetapi publik akan mencatatnya sebagai sebaliknya. Prof. Paiman justru naik derajatnya—bukan karena balasan dendam, tapi karena keteguhan hatinya dalam menghadapi badai.
Mereka yang menjual kebohongan, mungkin bisa bersenang untuk sementara. Tapi sejarah akan melawan mereka. Seperti pepatah lama yang tak lekang oleh waktu: “Kebenaran akan selalu menemukan jalannya.”
Prof. Paiman Raharjo, tetaplah berdiri. Karena sejarah bangsa ini butuh lebih banyak figur seperti Anda—yang bukan hanya pandai di kelas, tapi juga kuat di medan cobaan. Jika derajat seseorang diangkat oleh fitnah yang dia lawan dengan kesabaran dan bukti, maka itulah bentuk kemuliaan sejati.
Oleh: Budi Puryanto
Alumni Teknik Kimia ITS, Pemimpin Redaksi zonasatunews.com
Artikel Terkait
Kalah Telak! Anak Buah Prabowo Ungguli Mr J PSI, Ini Faktanya
Densus 88 Turun Tangan di Surabaya, Ini yang Dikejar!
Prabowo Restui Jokowi Diadili? Ini Sinyal Purbaya yang Bikin Geger!
6 Tanda Ini Harus Bikin Kamu Urungkan Nikah, Nomor 3 Paling Mengkhawatirkan!