Angkatan Bersenjata Iran dilaporkan berhasil menembak jatuh sedikitnya tiga unit jet tempur F-35 milik Israel. Insiden yang terjadi selama beberapa hari terakhir ini menandai sebuah momen penting dalam sejarah peperangan modern, sebab ini adalah pertama kalinya pesawat tempur siluman generasi kelima berhasil diintersepsi dan dijatuhkan oleh kekuatan udara.
Kantor Hubungan Masyarakat Angkatan Darat Iran pada Sabtu (14/6/2025) lalu mengumumkan bahwa pertahanan udara Iran berhasil menembak jatuh jet siluman F-35 Israel yang ketiga, menyusul keberhasilan menumbangkan dua unit F-35 Israel lainnya pada malam sebelumnya.
Menurut laporan media Iran, Press TV, pada Senin (16/6/2025), pencapaian ini menjadikan Iran sebagai negara pertama di dunia yang berhasil menembak jatuh pesawat siluman generasi kelima tersebut. Prestasi ini diklaim meruntuhkan mitos "superioritas udara" Israel yang telah dibangun selama dua dekade terakhir, khususnya terkait kemampuan pesawat tempur tercanggih mereka.
Lebih lanjut, Press TV melaporkan bahwa jet tempur F-35 Israel tersebut berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara canggih Iran, yaitu Bavar-373. Bavar-373 adalah sistem rudal darat-ke-udara (SAM) jarak jauh yang dirancang khusus untuk menghadapi berbagai ancaman udara, termasuk pesawat tempur, rudal jelajah, dan rudal balistik. Kemampuan Bavar-373 dalam menyerang target pada jarak yang signifikan, termasuk pesawat tempur siluman canggih seperti F-35 dan F-22 (yang dioperasikan secara eksklusif oleh Amerika Serikat), kini menjadi sorotan utama dalam analisis kekuatan militer regional.
Spesifikasi Lockheed Martin F-35
Spesifikasi Lockheed Martin F-35 Lightning II, pesawat tempur buatan Amerika Serikat yang dihargai fantastis, mencapai sekitar Rp 1,5 triliun per unitnya. F-35 sendiri merupakan pesawat tempur generasi kelima yang sangat mutakhir, dirancang dengan kemampuan multiperan dan fitur siluman yang membuatnya sulit dideteksi radar. Pesawat ini diproduksi oleh raksasa kedirgantaraan AS, Lockheed Martin, dan hadir dalam tiga varian utama yang disesuaikan untuk kebutuhan operasional berbeda.
Varian pertama adalah F-35A (CTOL - Conventional Take Off and Landing), yang didesain untuk lepas landas dan mendarat secara konvensional dari landasan pacu, menjadikannya varian paling umum yang digunakan oleh Angkatan Udara AS dan sekutunya. Kedua, F-35B (STOVL - Short Take-Off and Vertical Landing), yang memiliki keunggulan dalam lepas landas jarak pendek dan pendaratan vertikal, ideal untuk operasi dari kapal serbu amfibi atau pangkalan udara dengan ruang terbatas.
Varian ini memiliki kapasitas bahan bakar internal yang sedikit lebih kecil. Ketiga, F-35C (CATOBAR - Catapult Assisted Take-Off But Arrested Recovery), yang dirancang khusus untuk operasi kapal induk dengan sayap yang lebih lebar dan sistem pendaratan yang dilengkapi kait penangkap. Perlu dicatat, Israel sendiri mengoperasikan tipe khusus jet tempur F-35I, yang direkayasa secara spesifik untuk menghindari radar, memungkinkan misi penetrasi dalam dengan risiko deteksi atau intersepsi yang minimal.
Artikel Terkait
Ganti Shin Tae-yong demi Lebih Baik, Faktanya Malah Lebih Parah! Andre Rosiade Dikecam
The Grabber Kembali! Sinopsis Black Phone 2 yang Bikin Deg-degan
Irak Hancurkan Mimpi Piala Dunia Indonesia, Garuda Tumbang 0-1!
Tewas Ditembak OPM, Prajurit TNI Gugur Saat Anjangsana yang Harusnya Damai