Sebuah pernikahan yang diduga melibatkan pasangan sesama jenis terjadi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Hal tersebut menjadi perbincangan hangat setelah foto dan informasi pernikahan tersebut viral di media sosial.
Pernikahan itu berlangsung antara mempelai pria berinisial FR dan mempelai wanita berinisial TR.
Keduanya melangsungkan pernikahan di Dusun Lacuco, Desa Arasoe, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone pada Kamis, 8 Mei 2025 lalu.
Dalam foto yang banyak beredar terlihat FR dan TR bersanding dengan manis di pelaminan.
Menurut informasi warga setempat, acara digelar meriah dengan prosesi adat Bone lengkap, termasuk pakaian adat dan pelaminan yang dihias seperti pernikahan pada umumnya.
Namun, kabar beredar menyebut bahwa FR yang berperan sebagai mempelai pria, sebenarnya adalah seorang perempuan yang berpenampilan seperti laki-laki.
Dugaan tersebut sempat memicu kegelisahan masyarakat setempat.
"Acara nikahnya seperti biasa, pakai adat, duduk di pelaminan. Tapi warga banyak yang curiga karena mempelai pria kelihatan seperti perempuan," kata salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Menurut sumber tersebut, FR dan TR telah lama menjalin hubungan asmara. Bahkan FR yang selalu merawat TR ketika sakit.
Kepala Desa Arasoe, Andi Amal, membenarkan bahwa TR adalah warganya dan telah melangsungkan pernikahan dengan FR.
Amal mengaku telah menerima laporan masyarakat soal dugaan pernikahan sesama jenis tersebut.
Namun, pemerintah desa belum bisa memastikan apakah pasangan ini benar-benar sesama jenis.
"Tapi secara kasat mata, dari postur tubuh dan wajah, mempelai pria memang terlihat seperti perempuan," ujar Amal, Senin, 12 Mei 2025.
Kata Amal, pihaknya sudah berusaha untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
Pemerintah desa telah memanggil kedua mempelai untuk klarifikasi. Dalam pertemuan tersebut, TR bersikeras menyatakan bahwa pasangannya adalah seorang laki-laki.
"Awalnya saya ingin menyelesaikan ini secara kekeluargaan. Saya minta TR untuk jujur, apakah pasangannya laki-laki atau perempuan. Ia menjawab laki-laki. Kalau memang benar laki-laki, alhamdulillah," sebutnya.
"Tapi kalau ternyata perempuan, saya minta agar keduanya sementara meninggalkan kampung untuk menghindari kegaduhan," tegas Amal.
Namun, karena situasi di masyarakat semakin gaduh, pemerintah desa memutuskan untuk melibatkan pihak berwenang.
Amal menyebut akan berkoordinasi dengan kepolisian, TNI, serta pihak medis untuk memastikan kebenaran soal jenis kelamin FR.
"Kami tak ingin situasi ini berkembang liar dan menimbulkan konflik. Karena itu kami libatkan polisi dan dokter agar ada pemeriksaan langsung terhadap yang bersangkutan," ucapnya.
Pemerintah Desa Arasoe juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Batu Gading, Kecamatan Mare, wilayah asal FR. Kata Amal, perlu untuk menelusuri keabsahan dokumen pernikahan mereka.
"Saat ini hasil koordinasi kami, dokumen FR di Desa Batu Gading memang tercatat sebagai laki-laki. Saat diperiksa di Kantor Urusan Agama juga demikian. Katanya (kelamin) ganda. Tapi kalau terbukti ia perempuan, berarti ia memalsukan identitas," kata Amal.
Amal berharap masyarakat tidak terprovokasi dengan informasi yang belum pasti dan tetap menunggu hasil pemeriksaan dari pihak berwenang, termasuk dokter.
"Kami imbau kepada warga untuk tidak langsung mengambil kesimpulan atau menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Kita tunggu proses klarifikasi dan pemeriksaan berjalan sesuai prosedur," tutur Aman.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga norma dan ketertiban di tengah masyarakat, khususnya menyangkut isu yang sensitif seperti ini.
"Hal seperti ini sensitif. Kita perlu menanganinya dengan bijak, bukan dengan prasangka. Yang terpenting situasi di (Dusun) Lacuco tetap kondusif," sebutnya.
Hingga kini, pihak pemerintah desa dan aparat gabungan masih menelusuri fakta di balik pernikahan tersebut guna mendapatkan kejelasan dan mencegah keresahan yang lebih luas.
Sumber: suara
Foto: Sebuah pernikahan yang diduga melibatkan pasangan sesama jenis menjadi perbincangan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan [Suara.com/Istimewa]
Artikel Terkait
Diduga Karena ini, Warga Ramai-ramai Menuju Pemusnahan Amunisi
Dicap Dalang Bocorkan Operasi Penangkapan Hasto, Raja OTT Desak KPK Jerat Firli Bahuri Tersangka
Heboh Polantas di Medan Diduga Minta Transfer Uang Tilang Rp 200 Ribu, Kini Dipatsus 30 Hari
Mengejutkan! Begini Kesaksian Penulis Buku Jokowi Undercover Soal Ijazah Palsu