MURIANETWORK.COM - Pernyataan keras dilontarkan oleh Koordinator Kajian Politik Merah Putih, Sutoyo Abadi, yang menyoroti dugaan peran besar mantan Rektor UGM sekaligus eks Sekretaris Negara, Pratikno, dalam berbagai rekayasa politik semasa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bahkan, Sutoyo tak ragu menyebut Pratikno sebagai “pelacur intelektual” karena perannya yang dinilai sangat licik dan destruktif terhadap etika bernegara dan konstitusi. Hal tersebut disampaikan dalam keterangannya pada Senin (21/4) 2025).
Menurut Sutoyo, awal dari berbagai petaka politik ini dimulai ketika Pratikno, atas perintah Jokowi, diduga mengendalikan proses pendaftaran pencalonan presiden tahun 2014 dengan cara yang sangat manipulatif.
Pratikno disebut-sebut menjadi sosok yang mengatur agar Jokowi dapat lolos pencalonan meski hanya menggunakan fotokopi ijazah, tanpa pernah menunjukkan dokumen asli kepada publik maupun pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sebagai rektor UGM saat itu, Pratikno memiliki otoritas akademik yang dimanfaatkan untuk meyakinkan KPU, bahkan hingga tingkat nasional.
“Ijazah fotokopi Jokowi yang diduga palsu bisa dilegalisir karena Pratikno menjadi pintu legitimasi intelektual,” tegas Sutoyo.
Menurutnya, rekayasa ini sudah terstruktur dari tingkat KPU kota Solo, DKI Jakarta, hingga KPU pusat.
Bukan hanya dalam isu ijazah, Pratikno juga disebut memainkan peran besar dalam menyusun dan mengarahkan berbagai langkah politik Jokowi.
Sebagai Sekretaris Negara selama dua periode, Pratikno berada di jantung kekuasaan dan menjadi operator utama komunikasi serta strategi politik pemerintah, termasuk pengaruhnya terhadap lembaga-lembaga seperti KPU, Mahkamah Konstitusi (MK), bahkan lembaga pendidikan tinggi.
Sutoyo menyebut Pratikno sebagai “sutradara di balik panggung”, yang bahkan dipercaya menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Presiden ketika Jokowi melawat ke luar negeri—sebuah posisi yang tidak lazim dan menunjukkan tingginya kepercayaan personal sekaligus kekuasaan informal yang dipegangnya.
Salah satu contoh paling mencolok dari dugaan rekayasa Pratikno adalah keterlibatannya dalam meloloskan Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, sebagai calon wakil presiden 2024.
Artikel Terkait
Pemutihan BPJS Ditegur DPR: Keadilan Rakyat atau Jalan Pintas Curang?
RS Indonesia di Gaza Usai Gencatan Senjata: Kondisi yang Bikin Miris!
3 Jalur Tersembunyi ke Tasikmalaya, Nomor 2 Paling Cepat & Kulinernya Bikin Ketagihan!
Truk Trahir di Semarang Ditabrak KA Harina, KAI: Kami Minta Maaf