Kapolda Papua Irjen Pol. Patrige Renwarin mengatakan bahwa Satgas Damai Cartenz masih menyelidiki pemasok amunisi ke KKB Yalimo yang beroperasi di sekitar Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Penyelidikan itu, kata Kapolda, terkait dengan keterangan anggota kelompok Aske Mabel atau KKB Yalimo bernama Nikson Matuan yang ditangkap pada tanggal 2 Februari lalu.
"Ketika diamankan, terdapat dua pucuk senjata api organik Polri jenis AK 47 dan 46 butir peluru," kata Irjen Pol. Patrige Renwarin di Jayapura, Jumat.
Nikson Matuan kepada petugas, kata Kapolda, sempat mengaku menerima bantuan amunisi dari orang lain.
"Pengakuannya itu saat ini masih diselidiki oleh penyidik," kata Irjen Pol. Patrige Renwarin.
Sementara itu, dari Aske Mabel, selain dua pucuk senpi jenis AK 47, juga diamankan 71 butir amunisi.
Dijelaskan pula bahwa empat pucuk senpi jenis AK 47 yang merupakan organik Polri itu dicuri Aska Mabel dari Polres Yalimo pada tanggal 4 Juni 2024 saat yang bersangkutan masih berpangkat bripda.
"Aske Mabel sudah dipecat dari anggota Polri sejak 27 Desember 2024," kata Kapolda Papua.
Diungkapkan pula bahwa Aske ditangkap di Abenaho yang merupakan kampung halamannya. Penangkapan itu berkat informasi masyarakat yang melaporkan keberadaannya.
Pada saat ditangkap, Aske sempat melakukan perlawanan sehingga polisi melakukan tindakan tegas sesuai dengan SOP, apalagi saat ini yang bersangkutan membawa dua pucuk senpi.
"Saat ini kedua anggota KKB Yalimo beserta empat pucuk senpi organik Polri milik Polres Yalimo," kata Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin.
Sumber: era
Foto: Senjata api. (Antara)
Artikel Terkait
Misteri di Balik Kematian Guru OKU: Barang Berharga Utuh, Motif di Luar Dugaan
Guru Muda di OKU Tewas Terikat di Kamar Kos, Motif Bukan Pencurian
PAN Gelar Kampanye Ayo, Jagain BUMI KITA! di Tengah Cuaca Ekstrem
Peneliti Gugat UU Pemilu Usai Temukan Data Sampah Ijazah Jokowi