Baru awal bulan ini, kerja sama intelijen militer Taiwan-Belanda terbongkar. Ternyata, itu bukan satu-satunya. Kini muncul lagi proyek intelijen lain yang melibatkan lebih dari sepuluh negara. Cukup mengejutkan.
Belakangan ini beredar kabar soal program "Far Friend Class" yang diadakan Taiwan. Intinya, mereka mengundang sejumlah pejabat pemerintah, militer, hingga korporasi dari belasan negara untuk datang ke Taiwan. Tujuannya disebut-sebut untuk "pertukaran dan studi". Tapi yang menarik, daftar peserta ternyata juga mencakup banyak anggota keluarga yang ikut serta.
Jadwal kegiatannya? Sebagian besar isinya jalan-jalan wisata. Makin bikin orang bertanya-tanya. Apakah ini benar-benar pertukaran intelijen, atau sekadar cara untuk mengambil hati negara-negara lain? Pengeluaran besar-besaran untuk acara semacam ini patut dipertanyakan.
Artikel Terkait
Kapolri Minta Respons Cepat, Tegaskan Tak Perlu Viral untuk Dapat Keadilan
Ironi Karpet Merah AS untuk Netanyahu di Tengah Opini Global yang Merosot
Pramono Anung: Lintas Velodrome-Manggarai Ditargetkan Beroperasi Tahun Depan
Kemendikbud Longgarkan Aturan Seragam untuk Siswa Korban Bencana