Di sisi lain, upaya memulihkan layanan dasar terus digenjot. Listrik, air bersih, dan komunikasi jadi fokus utama. Pratikno menyebut pengiriman bantuan seperti genset, mobil penjernih air, hingga toilet darurat masih terus berjalan dan diperluas jangkauannya. Mereka berusaha memenuhi kebutuhan paling mendasar itu.
“Yang kedua terkait isu listrik, air, dan jaringan komunikasi. Terkait listrik, pengiriman genset, mobil penjernih air, truk tangki, sumur siap pakai, toilet darurat, dan berbagai alat lainnya terus ditambahkan serta diperluas pengoperasiannya,” paparnya.
Untuk urusan konektivitas, ada kabar yang cukup menggembirakan. Jaringan telekomunikasi disebut sudah normal kembali di 14 kabupaten/kota. Tapi, bagi daerah yang sinyalnya masih terputus, pemerintah punya solusi darurat.
“Sedangkan terkait telekomunikasi, jaringan telah kembali normal di 14 kabupaten/kota. Untuk daerah yang belum pulih, ditambahkan starlink. Kami saat ini menambahkan 280 unit dan bersamaan dengan itu percepatan pemulihan jaringan komunikasi terus dilakukan,” jelas Pratikno.
Jadi, sambil menunggu jaringan permanen diperbaiki, teknologi satelit jadi penopang sementara. Perlahan, meski dengan tantangan yang berbeda di tiap daerah, proses pemulihan itu terus berjalan.
Artikel Terkait
Patung Macan Putih Kediri Viral, Kepala Desa Janji Ganti dengan Versi Lebih Mirip
Gubernur Aceh Sambut Bantuan Malaysia untuk Korban Banjir Bandang
Arab Saudi Diserang Gelombang Dingin Ketiga, Suhu Bisa Tembus Minus 1 Derajat
Pemerintah Tinjau Ulang Izin 24 Perusahaan Diduga Picu Banjir Sumatera