Latar belakangnya di dunia kecantikan ternyata memberi pengaruh unik pada gaya masaknya. Hidangannya rapi, terkonsep, dan sangat visual. Plating-nya presisi, tampilannya kuat secara estetika, tapi rasa tetap jadi prioritas utama.
Di sisi lain, kehadirannya di ajang ini punya arti yang lebih dalam. Stephanie bukan sekadar peserta. Ia adalah representasi perempuan daerah yang mampu bersaing di panggung nasional. Saat kota-kota besar kerap mendominasi, ia membawa pesan tegas: kreativitas dan mental juara dari Pontianak dan Kalbar itu nyata adanya.
Partisipasinya di MasterChef Indonesia musim ini diharapkan bisa jadi pemantik semangat. Terutama bagi anak muda, dan para perempuan di daerah. Bahwa latar belakang profesi apa pun bahkan dari industri kecantikan bisa berkembang dan bersinar di bidang lain. Kuncinya? Kerja keras, konsistensi, dan tentu saja, keberanian untuk meninggalkan zona nyaman.
Artikel Terkait
Gawai hingga Live Streaming: Pelanggaran TKA 2025 Libatkan Peserta hingga Pengawas
Setelah 15 Tahun, Reaktor Nuklir Terbesar Dunia di Jepang Bersiap Hidup Kembali
Refly Harun Ambil Alih Pembelaan RRT di Kasus Ijazah Jokowi
Menteri Lingkungan Hidup Perintahkan Gakkum Turun Tangan Atasi Tumpukan Sampah di Tangsel