Pontianak - Udara di 1918 Coffee & Space pada Minggu (21/12/2025) terasa berbeda. Bukan cuma aroma kopi, tapi juga semangat membicarakan hutan. Di sana, Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) menggelar acara bertajuk 'Hutan Jaga Kita'. Tujuannya jelas: membangun kesadaran warga Pontianak akan nasib hutan Kalbar yang terus terancam.
Acaranya sendiri berlangsung santai tapi padat. Ada gelak tawa dari penampilan stand up comedy, lalu diskusi serius soal kondisi hutan Kalimantan. Tidak ketinggalan, diskusi film, live music, dan pameran dari ASRI. Di sudut lain, booth Bank Sampah Ananda juga ramai dikunjungi. Yang menarik, ada social media challenge yang bikin peserta makin interaktif.
Koordinator acara, Oka Nurlaila, membuka pembicaraan dengan nada prihatin.
"Apa saja, sih, bahaya apabila hutan di Kalimantan ini rusak?" tanyanya retoris. "Kita tau hutan Kalimantan Barat itu salah satu yang kontribusinya besar buat dunia. Kalau hilang, ya rugi kita semua."
Namun begitu, Oka tak hanya menyoroti masalah. Ia juga memaparkan secercah harapan dari Kabupaten Kayong Utara. Di Balai Taman Nasional Gunung Palung, Sukadana, upaya restorasi berjalan selama 17 tahun terakhir.
"Sudah 700 ribu bibit pohon ditanam di lahan seluas 435 hektare," jelasnya. Kerja keras ini, menurut Oka, adalah hasil kolaborasi ASRI dengan masyarakat lokal dan pihak Balai Taman Nasional.
Artikel Terkait
Pesantren di Ujung Tanduk: UU Sisdiknas dan Ancaman di Balik Niat Baik
Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Wafat, Tinggalkan Pesan Perjuangan Wakaf Produktif
Gubernur Bali Bantah Isu Sepi Liburan, Data Kunjungan Tembus 20 Ribu Per Hari
Polisi Buka Suara: Laporan Demo Ricuh DPR Dibuat Atas Perintah Atasan