Pemerintah Minta Kepala Daerah Tahan Diri, Tahun Baru Harus Bernuansa Empati

- Minggu, 21 Desember 2025 | 12:12 WIB
Pemerintah Minta Kepala Daerah Tahan Diri, Tahun Baru Harus Bernuansa Empati

“Rasanya kita harus menghargai, menghormati kondisi itu dengan tidak berlebih-lebihan. Nah, saya rasa tahun baru untuk pemda-pemda lain tidak usahlah merayakan secara berlebihan,”

kata Dede.

Ia menawarkan alternatif. Daripada pesta, lebih baik gelar acara doa bersama, pengajian, atau kegiatan seni budaya yang bernuansa solidaritas. "Pray for Sumatera, Pray for Aceh, atau apa pun juga," imbuhnya.

Selain itu, Dede mengingatkan satu hal krusial: ancaman bencana belum berakhir. Curah hujan tinggi masih mengintai hingga awal tahun. Karena itu, kewaspadaan harus tetap dijaga, dan hindari menggelar kegiatan di daerah rawan seperti jalur banjir.

“Prinsipnya saat ini curah hujan agak berlebihan. Karena itu, kita harus waspada, tingkatkan kewaspadaan,”

tutupnya.

Di lapangan, beberapa daerah sudah bergerak lebih dulu. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, misalnya. Ia memastikan perayaan di Ibu Kota akan sederhana. Tak ada kemewahan yang mencolok, apalagi kembang api.

“Kembang api menurut saya juga tidak perlu ada, jadi pakai drone saja cukup. Karena bagaimana pun Jakarta sebagai Ibu Kota negara akan dilihat negara-negara lain,"

katanya di Ancol, Jumat lalu.

Konsepnya, tegas Pramono, adalah empati. Mengingat bencana di Aceh dan Sumatera, kemeriahan berlebihan harus dihindari. "Saya enggak mau itu," ujarnya.

Langkah serupa diambil Denpasar, Bali. Kota pariwisata ini memutuskan tak akan ada kembang api atau konser musik besar. Semua demi menjaga rasa hormat dan keprihatinan terhadap kondisi tanah air yang sedang tertimpa musibah.


Halaman:

Komentar