Suara ledakan kembali memecah kesunyian di Gaza, Jumat (19/12) lalu. Kali ini, sasarannya adalah sebuah tempat penampungan pengungsi. Akibatnya, enam nyawa melayang. Di antara mereka, ada anak-anak.
Kondisi di lokasi sungguh kacau. Dua orang lainnya bahkan masih dinyatakan hilang, terperangkap di bawah tumpukan puing. Pencarian terus dilakukan dalam keputusasaan.
Menurut keterangan dari pihak rumah sakit, korban jiwa mencakup seorang bayi yang baru berusia empat bulan dan seorang gadis remaja 14 tahun. Dua pria dan dua wanita juga menjadi korban.
“Kami menerima jenazah dalam kondisi yang memilukan,” ujar Mohammed Abu Salmiya, Direktur Rumah Sakit Al-Shifa Kota Gaza.
Ia menegaskan identitas para korban kepada kantor berita internasional.
Di sisi lain, militer Israel punya penjelasan sendiri. Lewat sebuah pernyataan, mereka mengklaim pasukannya menembak apa yang disebut sebagai “individu mencurigakan”.
Artikel Terkait
Prabowo Tegaskan Loyalitas Menteri Bukan untuk Dirinya, tapi untuk Rakyat
Diskusi Buku Reset Indonesia di Madiun Dibubarkan Paksa, Panitia Bingung
Polisi Selidiki Lokasi Eksekusi Mahasiswi UMM yang Ditemukan Tersangkut di Sungai
Jumadil Akhir: Mengapa Bulan di Padang Pasir Dinamai dari Kata Beku?