KSAD Maruli Minta Media Tak Langsung Ekspos Kekurangan Penanganan Bencana

- Jumat, 19 Desember 2025 | 20:20 WIB
KSAD Maruli Minta Media Tak Langsung Ekspos Kekurangan Penanganan Bencana

"Sudah bekerja siang malam, malah dibilangnya pengerahannya. Bagaimana rasanya Anda kalau di posisi itu? Bukan saya, anggota saya. Kehujanan tengah malam bentuk seperti itu. Terus dibilangnya lambat,"

Di sisi lain, Maruli mengakui pemerintah butuh dukungan media. Hanya saja, dia ingin bentuknya adalah kerja sama, bukan saling menyudutkan. Media bisa jadi mata dan telinga, memberikan informasi langsung kepada TNI untuk perbaikan.

"Kita harus bekerja sama, kita harus kompak semua. Kasihan yang terkena bencana kondisinya memang rumit. Anda mungkin kita tidak merasakan bagaimana mereka susahnya,"

Sementara itu, di tengah kesibukan tanggap darurat, ada tugas lain yang menunggu. Presiden Prabowo Subianto memerintahkan TNI untuk fokus membangun jembatan bailey di daerah-daerah yang terdampak. Targetnya ambisius.

"Jadi sampai dengan sekarang kami sudah selesai tujuh jembatan Bailey," katanya.

Rencananya, TNI AD akan membangun total 18 jembatan segera. Bahkan, Maruli menargetkan bisa menyelesaikan 50 jembatan bailey pada Januari 2026 mendatang. Tentu dengan catatan: alat pendukung yang memadai.

Di balik semua upaya itu, angka korban terus bertambah. Data terbaru dari BNPB per Jumat pagi itu menyebutkan, korban meninggal di Pulau Sumatera telah mencapai 1.068 jiwa. Kabupaten Agam mencatat angka tertinggi (187 jiwa), disusul Aceh Utara (169 jiwa), dan Tapanuli Tengah (131 jiwa).

Belum berakhir. Sekitar 190 orang masih dinyatakan hilang, sementara yang luka-luka mencapai sekitar 7.000 orang. Situasinya masih sangat sulit di sana.


Halaman:

Komentar