Di sisi lain, ada kewajiban moral juga buat kaum alim dan santri untuk menjaga kemurnian ajaran. Jangan sampai keimanan kita pada hal ghaib malah dikotori atau lebih parah, disamakan dengan ritual klenik yang menyesatkan.
Tapi realitanya? Entah karena sungkan, atau mungkin memang tidak paham, banyak dari elit agama ini justru memilih diam. Bahkan nggak jarang, ada yang wataknya pekok dan malah ikut-ikutan membela.
Kalau dipikir-pikir, ngeri juga membayangkan nanti ketika Dajjal benar-benar muncul. Kemampuannya bukan tipu-tipu sulap lagi, tapi kesaktian yang sungguhan. Bisa dibayangkan berapa banyak manusia yang akan tersesat dan ikut begitu saja.
Pada akhirnya, kita harus jujur mengakui. Orang seperti pesulap merah itu justru kerap tampil lebih peduli. Mereka paham, berani, dan punya nyali untuk membongkar praktik perdukunan berkedok spiritual yang subur menjamur di negeri ini.
(")
Artikel Terkait
Gubernur Pramono Tantang Persija: Harus Juara Sebelum Jakarta 500 Tahun!
Amien Rais Tantang Prabowo: Berani Jewer Oligarki, Termasuk Adik Sendiri?
Langit Merah Darah di Panimbang Bikin Warga Heboh, BMKG Beri Penjelasan
Isu Pejabat Polisi dan Shandy Aulia Bergulir, Kolom Komentar Artis Mendadak Mati