Topi Robek dan Mimpi Lebaran Albert, Bocah Pala yang Kini Punya Harapan Baru

- Kamis, 18 Desember 2025 | 09:54 WIB
Topi Robek dan Mimpi Lebaran Albert, Bocah Pala yang Kini Punya Harapan Baru

Sekolah ini ia ketahui dari orang tuanya. Saat pertama kali datang, ia langsung terpikat. "Kamarnya lebih bagus dari di rumah. Ada kipas angin." Di rumah, ia harus berbagi kamar dengan adiknya. Sudah lama orang tuanya tak menjenguk, terakhir saat minggu pertama ia bersekolah.

"Kangen sama orang rumah," ucapnya lirih.

Meski begitu, rasa rindu itu sedikit terobati oleh suasana di Sekolah Rakyat. Di sini ia dapat teman-teman yang baik, tempat tidur yang nyaman, dan guru-guru yang sabar. "Teman baik-baik, sering main bola, kadang main layangan juga," ceritanya.

Sebelum mengakhiri percakapan, ia terdiam sejenak. Pandangannya menerawang ke halaman sekolah yang rindang. Lalu, dengan suara pelan penuh rasa syukur, ia menyampaikan terima kasih.

"Terima kasih kepada guru-guru. Bapak dan Ibu wali asuh. Presiden Prabowo juga karena sudah memasukkan saya ke Sekolah Rakyat ini."

Ia lalu meneguk air, menepuk-nepuk celana yang berdebu, dan bilang ingin segera kembali ke kelas.

"Abis ini mau belajar BTQ (Baca Tulis Quran), senang banget sekolah di sini," ujarnya sambil tersenyum lebar. Ia pun berlari kecil menuju ruang belajar, meninggalkan semangat yang terasa hangat di udara siang Ternate.

Albert hanyalah satu dari banyak anak yang mendapat kesempatan kedua. Dari garis hidup yang hampir seluruhnya ditentukan oleh kebun pala, kini ia punya pilihan lain. Sekolah Rakyat, yang diusung sebagai program prioritas, mencoba menjadi jembatan itu. Harapan baru tumbuh, bukan hanya dari rempah-rempah Ternate, tapi juga dari tangan-tangan kecil yang mulai menulis cerita berbeda untuk masa depannya.


Halaman:

Komentar