Libur Nataru 2025/2026 tinggal menghitung hari. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ancaman parkir liar di titik-titik wisata Yogyakarta pun kembali mengemuka. Kali ini, Dinas Perhubungan setempat sudah lebih siap. Mereka sudah memetakan setidaknya 15 ruas jalan yang dinilai paling rawan. Dan sorotan utama, tak lain, adalah kawasan selatan Stasiun Tugu.
Menurut pemantauan Dishub, titik itulah yang paling kronis. Praktiknya berulang, susah diberantas. Bahkan Wali Kota Hasto Wardoyo mengakui persoalan di sana sudah berlangsung lama dan sifatnya terus-menerus.
Hasto menyampaikan hal itu di Balai Kota, Rabu lalu. Tekanan pasti akan bertambah. Di sisi lain, kawasan Malioboro khususnya segitiga Gumaton juga diprediksi bakal ramai sekali. Lonjakan wisatawan selama libur panjang selalu jadi pemicu.
Lantas, apa penyebabnya? Kepala Dishub Agus Arif Nugroho punya jawaban yang masuk akal. “Tingginya permintaan parkir,” katanya. Sederhananya, kebutuhan jauh melampaui ketersediaan lahan resmi. Akhirnya, orang cari celah, dan praktik liar pun merajalela.
Nah, untuk menjawab masalah itu, Pemkot tak tinggal diam. Mereka menyiapkan kantong parkir tambahan yang totalnya bisa menampung sekitar 300 mobil. Rinciannya, 200 slot ada di utara Teteg atau Jalan Margo Utomo, hasil kerja sama dengan PT AMI. Sisanya, 100 slot, disediakan di Stadion Kridosono.
Artikel Terkait
5 Drama Korea yang Angkat Suara Perempuan, dari Ibu Baru hingga Petualangan Berisiko
Sekop dan Solidaritas: Ruang Kelas di Sumatera Mulai Dibersihkan Usai Banjir
Itera Lampung Tinggalkan Status Rintisan, Puncaki Akreditasi Baik Sekali
Dua Polisi Dipecat Usai Aniaya Debt Collector, Semua Ajukan Banding