"Jadi ini membantu untuk mengendalikan atau memitigasi bencana-bencana meteorologi yang mungkin diakibatkan oleh cuaca ekstrem," tambahnya.
Untuk saat ini, program tersebut sudah dijalankan di sejumlah daerah rawan. Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur jadi prioritas. Begitu juga Bali dan Lampung. BMKG nggak bekerja sendirian; mereka menggandeng BNPB, BPBD setempat, plus Basarnas. Tujuannya satu: memastikan kesiapsiagaan semua pihak menghadapi kemungkinan terburuk.
Di tengah semua persiapan teknis itu, pesan untuk masyarakat tetap sederhana: waspada, tapi jangan panik.
"Kami sudah bekerja sama dengan BNPB, BPBD, serta Basarnas. Untuk masyarakat, tetap tenang selama kita dapat memantau kondisi dan selalu bersiap untuk curah hujan tinggi dan gelombang tinggi," pesan Faisal menutup pernyataannya.
Intinya, semua sudah diantisipasi. Tapi kewaspadaan tetap nomor satu.
Artikel Terkait
Gus Ipul Serahkan Santunan dan Tinjau Dapur Umum untuk Korban Bencana Aceh
Warga Talaud Desak Tambah Kapal Nataru, KSOP Klaim Sudah Ditambah
KSOP Manado Gelar Ramp Check 11 Kapal Jelang Arus Mudik Nataru
Dua Tahun UU TPKS Berlaku, Perlindungan Korban Masih Terganjal di Lapangan