“Kemudian 36 unit heli: Caracal 7 unit, Super Puma 3 unit, Bell 412 3 unit, MI-17 2 unit, dan Panther 5 unit, Dauphin Basarnas 2 unit, tambahan BNPB 11 unit, dan dari Kemhan 3 unit. Kemudian juga 20 unit KRI yang sekarang sedang mendukung,” sambungnya.
Dalam arahannya, Presiden Prabowo memberikan konfirmasi sekaligus harapan. Dari 50 jembatan bailey yang dikerjakan, tujuh di antaranya sudah berdiri dan siap digunakan. Ia juga menyebut telah menambah pengiriman alat berat, truk air minum, serta toilet portable untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.
“Kemarin kita juga tambahkan lagi alat berat, truk air minum, persediaan air bersih, serta toilet-toilet portable. 50 jembatan Bailey sedang kita kerjakan, 7 tadi sudah jadi,” ujar Prabowo.
Dengan mulai pulihnya koneksi jalan, Prabowo berharap proses rehabilitasi bisa lebih cepat. Namun begitu, ia mengingatkan bahwa pemulihan total membutuhkan waktu. Kesabaran semua pihak sangat dibutuhkan.
“Saya telah minta maaf, saya tidak punya tongkat Nabi Musa. Kita tidak bisa selesaikan dalam 3 hari, 4 hari, 5 hari. Mungkin mungkin 2, 3 bulan aktivitas akan benar-benar normal,” ungkap Prabowo.
Nada yang disampaikan Prabowo jelas: upaya maksimal dilakukan, tapi realitas di lapangan punya batasannya. Semua bergerak, namun normalitas baru butuh proses yang tak instan.
Artikel Terkait
Tim KPK Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji, Periksa Lokasi di Mina
Di Balik Gerobak Bakso Pangandaran: Kisah Nelayan yang Bertahan di Tepian
Bupati Lampung Tengah Tersandung Suap Rp5,7 Miliar untuk Bayar Utang Kampanye
Suharti Buka Suara: Data Pendidikan Masih Banyak PR Meski 71,9% Dinilai Baik