UBL dan Mitra Rancang Aksi Nyata Atasi Banjir di Pesawahan

- Minggu, 14 Desember 2025 | 20:42 WIB
UBL dan Mitra Rancang Aksi Nyata Atasi Banjir di Pesawahan

Rapat Koordinasi di UBL Bahas Aksi Nyata Tangani Banjir Bandar Lampung

Bandar Lampung – Berbagai pemangku kepentingan berkumpul di Ruang Rapat Lantai 3 Rektorat Universitas Bandar Lampung, Jumat (12/12) lalu. Agenda utamanya? Menyusun langkah konkret untuk menangani banjir perkotaan, yang kerap melanda sejumlah kawasan. Pertemuan ini digelar oleh SDGs Center UBL, sebagai bagian dari inisiatif kemitraan multipihak atau Multi Stakeholder Partnership (MSP) KEM11LAU.

Inisiatif itu sendiri bertujuan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya soal kota dan permukiman yang layak huni. Namun begitu, diskusi kali ini benar-benar menukik ke persoalan teknis di lapangan.

Fritz Akhmad Nuzir, Direktur SDGs Center UBL, menyebut kolaborasi ini kini masuk fase percepatan. Menurutnya, semua rencana harus berpangkal pada kebutuhan warga, bukan sekadar konsep di atas kertas.

“Kemajuan kita sejauh ini membuktikan kerja bersama itu krusial. Rencana aksi yang kita susun hari ini wajib menjawab persoalan riil masyarakat,” tegas Fritz.

Wilayah yang dipilih untuk intervensi awal adalah Kelurahan Pesawahan, Kota Bandar Lampung. Rencana aksi kemitraan untuk periode 2026–2027 pun mulai digodok di sana.

Di sisi lain, Rektor UBL Prof. M. Yusuf S. Barusman menegaskan peran kampus. Baginya, universitas punya tanggung jawab moral untuk turun langsung menyelesaikan masalah sosial.

“Kita tidak boleh jadi menara gading. Lewat riset dan kemitraan seperti KEM11LAU, kampus harus hadir membantu masyarakat,” kata Yusuf.

Dukungan juga datang dari mitra internasional. Zulazmi, Principal Advisor GIZ, mengingatkan agar pendekatan Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) diterapkan dalam setiap program.


Halaman:

Komentar