Lingkaran Pak Prabowo yang "Meludahi" Beliau, Bukan Kami!
Oleh: AZWAR SIREGAR (Pendukung Militan Prabowo)
Perintah Pak Prabowo waktu itu jelas: pemulihan listrik di Aceh dan Sumbar harus tuntas paling lambat 7 Desember. Bahlil dan PLN langsung berseru "siap". Tapi kenyataannya? Sampai tadi malam, tanggal 14, Kota Langsa yang notabene kota besar masih gelap gulita seharian penuh. Bagaimana nasib daerah pelosok kalau yang kota saja begini?
Ini baru satu contoh. Ada lagi soal reformasi Polri. Beliau membentuk tim khusus untuk itu. Namun begitu, Kapolri malah meneken aturan yang membolehkan polisi menjabat di 17 kementerian. Aturan yang, menurut banyak pengamat, justru melawan putusan Mahkamah Konstitusi. Sungguh gila. Sakit jiwa rasanya melihatnya. Kalau penegak hukum sendiri tak patuh pada aturan, lantas apa jadinya negara kita?
Belum lagi soal gaya hidup. Di tengah musibah dan bencana yang melanda, Asisten Pribadi Presiden malah sibuk bikin konten "A Day In My Life" yang menampilkan kemewahan. Rasanya miris melihatnya.
Jujur saja, banyak orang di sekeliling Pak Prabowo yang terlihat kemaruk. Mungkin lupa daratan. Setelah berpuluh tahun jadi oposisi, kini mendadak jadi penguasa. Mereka lupa satu hal penting: kemenangan Pak Prabowo adalah suara rakyat. Suara dari rakyat yang mendambakan perbaikan, mengharap ekonomi membaik, dan kehidupan yang lebih sejahtera.
Sayangnya, sampai detik ini, perubahan berarti itu belum terasa. Kita paham, memperbaiki kondisi bangsa yang sudah karut-marut ini bukan perkara mudah. Tapi minimal, janganlah malah mempertontonkan dan menambah kebobrokan yang sudah ada.
Artikel Terkait
Kapolri Vs MK: Aturan Penempatan Polisi di Lembaga Sipil Picu Polemik Hukum
Tragedi di Bondi: Sepuluh Nyawa Melayang dalam Serangan Saat Hanukkah
Banding Ditolak, Mantan Dirut Taspen Tetap 10 Tahun Bui
Fadli Zon Buka Bab Baru: Kemenbud Garap Sejarah Perjuangan Pertahankan Kemerdekaan