Lalu, apa yang sebenarnya memicu kekacauan ini?
Semuanya berawal dari sebuah insiden pengeroyokan yang berakhir tragis. Dua orang mata elang atau debt collector tewas setelah dikeroyok enam anggota Yanma Polri. Mereka adalah JLA, RGW, IAB, IAM, BN, dan AM.
Motifnya konflik sepele: motor milik tersangka AM hendak ditarik paksa. Situasi pun memanas dan berujung pada kekerasan mematikan itu.
Mendengar kabar kematian rekan mereka, kawan-kawan kedua korban pun naik pitam. Mereka langsung menyerbu lokasi. Awalnya, ada dugaan bahwa warga setempat yang terlibat dalam pengeroyokan itu. Kemarahan juga muncul karena merasa warga hanya berdiam saat temannya diserang.
Amarah yang sudah membara itu akhirnya meledak menjadi kerusuhan dan pembakaran.
Saat ini, keenam anggota Yanma telah resmi ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan. Sayangnya, untuk para pelaku kerusuhan yang membakar dan merusak, belum ada satu pun yang berhasil diamankan polisi. Pencarian masih terus dilakukan.
Artikel Terkait
KPK Amankan Sembilan Orang dan Sita Rp 900 Juta dalam Operasi Diam-diam
Hujan Deras dan Angin Kencang Porak-Porandakan Sepuluh Rumah di Pandeglang
Syal dan Peci Noel Menghilang Usai Pelimpahan Berkas Rp 201 Miliar
Sutoyo Abadi Tagih Janji Prabowo: Saatnya Presiden Mati Bersama Korban Banjir