Percikan Api dari Baterai Rusak
Lalu, apa sebenarnya pemicu kobaran api yang mematikan itu? Polres Metro Jakarta Pusat sudah punya jawabannya. Penyebab utamanya adalah percikan api dari baterai lithium polymer yang rusak.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, memaparkan kronologinya berdasarkan keterangan saksi. "Jadi dari keterangan saksi tersebut, bahwa baterai ukuran 30.000 mAh itu, dalam tumpukan ada sekitar empat tumpukan jatuh. Kemudian menurut keterangan saksi, dari sejak jatuh itu kemudian timbul percikan api. Di mana di tempat tersebut juga terdapat baterai-baterai lainnya," ujarnya dalam jumpa pers, Jumat (12/12).
Kondisinya makin parah karena baterai yang rusak itu disimpan sembarangan. Bercampur dengan baterai-baterai lain yang masih layak.
"Selain baterai yang rusak, juga ada baterai-baterai yang sedang dan sebagainya. Kemudian menyambar, hingga akhirnya di lantai 1 itu seluruhnya terbakar. Khususnya di ruang inventory atau gudang mapping, tempat penyimpanan baterai drone lithium polymer," jelas Susatyo.
Intinya, faktor pemicunya jelas. “Kemudian, faktor pemicu langsungnya adalah bahwa baterai LiPo (Lithium Polymer) yang rusak ini, yang ditumpuk tadi, di mana terdapat 6 sampai 7 baterai error atau baterai rusak, bercampur dengan baterai-baterai lainnya,” katanya menyimpulkan.
Gabungan antara desain bangunan yang dianggap 'tumbuh' dan penyimpanan baterai yang ceroboh akhirnya berujung pada tragedi yang memilukan ini.
Artikel Terkait
Tim KPK Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji, Periksa Lokasi di Mina
Di Balik Gerobak Bakso Pangandaran: Kisah Nelayan yang Bertahan di Tepian
Bupati Lampung Tengah Tersandung Suap Rp5,7 Miliar untuk Bayar Utang Kampanye
Suharti Buka Suara: Data Pendidikan Masih Banyak PR Meski 71,9% Dinilai Baik