✍🏻 Yusuf Al-Amien
Pernah terpikir nggak, kenapa wilayah Timur-Tengah hampir tak pernah dilanda banjir besar? Padahal, kalau dilihat sekilas, kawasan itu minim sekali tutupan hutan.
Jawabannya sederhana banget, sebenarnya: Ya karena di sana hampir nggak pernah hujan!
Saya bisa bicara soal ini karena pernah tinggal cukup lama di Kairo, kota terbesar di kawasan itu. Mesir, negara tempat Kairo berada, lebih dari 95% wilayahnya adalah gurun pasir. Dan pengalaman saya selama dua windu di sana membuktikan satu hal: hujan itu barang langka. Benar-benar langka.
Di Kairo, hujan cuma muncul sesekali saat peralihan musim. Itu pun seringnya cuma gerimis atau hujan sebentar yang sebentar lagi reda. Dalam kurun waktu belasan tahun itu, saya hanya mengalami hujan deras yang sesungguhnya mungkin sekali atau dua kali. Efeknya? Langsung kacau balau.
Besoknya, genangan air ada di mana-mana. Transportasi umum macet total, metro bawah tanah berhenti beroperasi. Pemerintah sampai harus meliburkan sekolah dan kantor-kantor. Padahal, kalau di Indonesia, hujan dengan intensitas seperti itu adalah pemandangan harian selama musim hujan. Bagi warga Kairo, itu adalah bencana kecil.
Artikel Terkait
Amuk Debt Collector di Kalibata, Lapak Pedagang Jadi Sasaran Amarah
Roy Suryo Desak UGM: Jaga Sejarah Kampus, Jangan Dikorbankan untuk Siapapun!
Bupati Aceh Timur Tempuh Medan Berat Demi Warga Korban Longsor
Kecelakaan di SDN Kalibaru: Panik dan Lelah, Sopir Salah Injak Gas di Kecepatan 20 Km/Jam