Beijing kembali melontarkan kritik keras terhadap Tokyo. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, pada Senin (8/12) menuding Jepang melakukan ancaman militer terhadap negaranya. Komentar ini muncul tak lama setelah insiden memanas di udara, melibatkan pesawat tempur kedua negara di sekitar Okinawa akhir pekan lalu.
Menurut sejumlah saksi, insiden itu terjadi ketika sebuah jet tempur J-15 milik China dikabarkan mengunci radar (radar lock) pada pesawat tempur F-15 Jepang. Situasi tegang di langit itu berlangsung hanya beberapa hari setelah pernyataan kontroversial Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengenai Taiwan pernyataan yang langsung memicu kemarahan Beijing.
Wang Yi sedikit menyentuh soal ini dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, di Beijing. Namun, fokus utamanya justru pada pesan sejarah yang lebih dalam.
Dia mengingatkan bahwa tahun ini adalah peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Sebagai negara yang kalah perang, seharusnya Jepang lebih berhati-hati dalam bertindak. "Namun kini pemimpinnya mencoba mengeksploitasi masalah Taiwan, wilayah yang dijajah Jepang setengah abad," ucap Wang Yi.
Suaranya tegas. "Mereka melakukan kejahatan tak terhitung terhadap warga China untuk memprovokasi masalah dan mengancam China secara militer. Ini sama sekali tidak dapat diterima," paparnya.
Wang menambahkan, para pemimpin Jepang dinilai telah membuat pernyataan gegabah tentang situasi di Taiwan. Bagi Beijing, posisi Taiwan sudah sangat jelas.
Artikel Terkait
Bupati Mempawah Serukan Peran Perempuan Perkuat Pemerintahan Bersih di Forum KPK
Singkawang Percepat Harmonisasi Aturan Standar Pelayanan Minimal
Gelombang Emas Golden Retriever Serbu Buenos Aires untuk Rekor Dunia
Gempuran LGBT dan Ancaman Runtuhnya Generasi: Alarm yang Tak Boleh Diabaikan