"Status Taiwan sebagai wilayah China ditegaskan secara tegas dan tak terbantahkan oleh serangkaian fakta sejarah dan hukum yang kuat," tegas Wang Yi.
Di sisi lain, Taiwan punya pandangan yang berlawanan. Pemerintah di Taipei menolak klaim kedaulatan China. Mereka bersikukuh sebagai negara berdaulat dan menuduh Beijing memutarbalikkan sejarah.
Sementara itu, di Tokyo, respons terhadap insiden radar datang dari Kepala Sekretaris Kabinet, Minoru Kihara. Dia dengan tegas menolak alasan yang diberikan China.
"Penyinaran sinyal radar yang terputus-putus merupakan tindakan berbahaya," katanya. "Itu melampaui batas aman dan perlu."
Jadi, ketegangan masih menganga. Dari klaim sejarah hingga manuver militer di udara, kedua negara tampaknya belum menemukan titik temu.
Artikel Terkait
Banjir Makkah Buktikan Klaim Salafi Soal Dosa Tak Berdasar
Hilirisasi Nikel: Pesta Laba untuk Jepang, Warisan Kerusakan untuk Rakyat
Pasukan PBB di Lebanon Kembali Jadi Sasaran Tembakan Israel
Bupati Lampung Tengah Ditangkap KPK, Status Hukum Segera Diumumkan