Kondisi di Sumatera Utara pascabencana masih sangat sulit. Murdianto, Sekretaris Inspektorat Provinsi Sumatera Utara, memberikan gambaran terbaru yang suram. Setidaknya, hingga Selasa kemarin, masih ada 13 desa yang benar-benar terputus dari dunia luar.
Angkanya cukup mencengangkan. Dari 18 kabupaten dan kota yang kena imbas, korban jiwa yang dikonfirmasi per 8 Desember mencapai 338 orang. Belum lagi 138 orang lainnya yang masih hilang, entah di mana keberadaannya.
"Masih banyak daerah yang belum bisa terjangkau, baik lewat darat maupun laut. Cuaca masih suka berubah-ubah," ujar Murdianto.
Ia menjelaskan, untuk sementara ini, bantuan logistik dan evakuasi hanya bisa mengandalkan jalur udara.
Pernyataan itu disampaikannya usai menerima bantuan tunai sebesar Rp 1 miliar dari Pemerintah Daerah DIY untuk Pemprov Sumut, di Kompleks Kepatihan, Selasa (9/12).
Di sisi lain, pengungsi yang mengungsi akibat banjir bandang dan longsor itu jumlahnya tidak main-main. Saat ini, tercatat ada sekitar 42.300 orang yang harus tinggal di tempat pengungsian, menunggu keadaan membaik.
Artikel Terkait
Gubernur Jateng Jadi Bapak Sementara, Jamin Hidup dan Kuliah Mahasiswa Korban Bencana Sumatera
Bantuan Dharma Pertiwi dan IKKT Pragati Wira Anggini Diterbangkan ke Korban Bencana Sumatera
Tragis di Sudirman: Pejabat SKK Migas Tewas Tabrak Bus TransJakarta
Solidaritas ITS: Keringanan UKT hingga Bantuan Logistik untuk Mahasiswa dan Korban Bencana