Surat Sepihak Picu Dualisme Kepemimpinan di MI Labschool Sintang

- Senin, 08 Desember 2025 | 16:54 WIB
Surat Sepihak Picu Dualisme Kepemimpinan di MI Labschool Sintang

“Nah, atas dasar itulah, Ketua STAIMA memilih jalur konstitusional. Baik melalui pengaduan administratif maupun laporan pidana,” tegas Erwin.

Tujuannya, menurutnya, jelas. Bukan untuk memperpanjang konflik, tapi justru untuk mengembalikan kepastian hukum. Memastikan bahwa penyelenggaraan pendidikan tidak terus-menerus dirugikan oleh tindakan yang tidak prosedural.

Erwin juga menekankan, proses hukum ini dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Mereka tetap menghormati seluruh pemangku kepentingan, termasuk Nahdlatul Ulama dan tentu saja Kementerian Agama. STAIMA, katanya, selalu terbuka untuk dialog. Syaratnya, dialog itu harus berada dalam koridor hukum dan menghormati status kelembagaan yang sah.

“Kami juga tetap menjunjung asas praduga tak bersalah,” imbuhnya. Ia mengimbau semua pihak untuk tidak membuat pernyataan yang justru bisa memperkeruh suasana.

“Intinya, yang kami jaga adalah hak anak-anak. Hak mereka untuk mendapat pendidikan yang tertib, jelas, dan bebas dari konflik kepengurusan yang tidak perlu.”

Pada akhirnya, fokusnya cuma satu: menjaga agar tata kelola MI Maarif Labschool Sintang kembali berjalan sesuai aturan. Memberikan kepastian dan ketenangan bagi siswa, guru, dan orang tua. Itu saja.


Halaman:

Komentar