Bantuan untuk mahasiswa dan dosen korban bencana di Sumatera akhirnya mulai mengalir. Tak cuma sembako, ada juga bantuan biaya hidup langsung.
Di sisi lain, pemerintah lewat Kemendikti Saintek ternyata sudah menyiapkan serangkaian program pemulihan yang cukup komprehensif. Intinya, mereka ingin memastikan kehidupan akademik para korban bisa segera kembali normal, atau setidaknya mendekati normal.
Fauzan Adziman, Direktur Riset dan Pengembangan Kemendikti Saintek, membeberkan hal ini di hadapan Komisi X DPR, Senayan, Jakarta, Senin lalu.
"Kami berikan pembebasan UKT satu sampai dua semester bagi mahasiswa terdampak atau yang keluarganya kena dampak bencana," ujarnya.
Menurut Fauzan, setidaknya ada tujuh langkah konkret yang disiapkan. Poin-poinnya beragam, mulai dari hal yang sangat mendasar sampai upaya pemulihan jangka panjang.
Pertama, mendirikan dapur umum di kampus-kampus yang berada di wilayah terdampak, seperti Aceh, Sumut, dan Sumbar. Ini khusus untuk mahasiswa yang jadi korban.
Kedua, soal Ujian Akhir Semester. Akan ada pengaturan yang lebih fleksibel bagi kampus dan mahasiswa dari keluarga korban. Mereka tak perlu dibebani jadwal yang kaku di tengah kesulitan seperti ini.
Ketiga, seperti yang sudah disebutkan, ada pembebasan UKT untuk satu atau dua semester.
Artikel Terkait
Said Didu Beri Peringatan: Perbaikan Hukum di Hilir Buka Ruang Lobi dan Tawar-menawar Gelap
Prabowo Terima Nishan-e-Pakistan, Bukti Kehangatan Jakarta-Islamabad
Tangis dan Harap di Depan Pos DVI: Keluarga Korban Kebakaran Kemayoran Menanti Kepulangan
Ferry Irwandi Balas Sindiran Endipat dengan Santai: Beliau Sudah Minta Maaf