Kalau bicara soal dakwah, ada satu elemen yang seringkali disebut sebagai jantungnya. Itu adalah halaqah tarbawiyah. Bayangkan ia sebagai sebuah ruang bukan sekadar pertemuan tempat proses belajar dan pengembangan diri benar-benar hidup dan terus bergulir.
Nabi Muhammad Saw pernah berpesan dalam sebuah hadits:
"Sampaikanlah dariku, walaupun satu ayat."
Kutipan dari Bukhari itu, bagi saya, punya makna yang dalam. Ia menegaskan bahwa tanggung jawab untuk menyebarkan kebaikan itu melekat pada setiap Muslim. Tak peduli besar kecilnya kontribusi, yang penting ada kemauan untuk bergerak.
Nah, di sinilah poin pentingnya: dakwah bukan pekerjaan solo. Ia butuh kebersamaan, butuh kerapihan, dan tentu saja, butuh organisasi. Dalam kerangka itulah, halaqah tarbawiyah berperan layaknya batu bata penyusun sebuah bangunan. Ia adalah fondasi. Tanpa fondasi yang kokoh, mustahil organisasi dakwah bisa berdiri tegak dan bertahan lama.
Namun begitu, perlu diingat bahwa tidak semua hal dari halaqah ini harus diumbar ke publik. Ada bagian-bagian yang lebih baik dijaga dalam ruang yang tertutup dan penuh kepercayaan.
Artikel Terkait
Zulfa Mustofa: Saya Bukan Bagian Konflik, Tapi Solusi untuk Masa Depan NU
Kita Masih Kuat Kok: Pernyataan Menko PMK Soal Bantuan Asing Picu Sorotan di Tengah Bencana Sumatra
Stigma Lebih Mematikan: Perang ODHA Melawan Prasangka di Indonesia
Kebakaran Gedung Terra Drone: 22 Tewas, Diduga Dipicu Ledakan Baterai