Meski waspada, Feri dan keluarganya masih memilih bertahan. "Kita sekarang masih tetap di rumah karena masih cukup stabil. Kalau untuk ke depannya, kalau tinggi sekali, ya terpaksa mengungsi," katanya.
Banjir yang datang nyaris rutin ini bukan cuma mengacaukan rutinitas. Dampaknya lebih dalam dari itu. Banyak warga yang mengeluhkan kerugian materiil akibat perabotan mereka rusak diterjang air.
Barang elektronik jadi korban utama. Ponsel, kipas angin, hingga perangkat sound system seringkali mati total karena terendam. Yang paling merepotkan, banjir ini kerap muncul tiba-tiba, tanpa didahului hujan lebat sekalipun. Situasi itu tentu saja menambah beban warga yang harus selalu siaga.
Artikel Terkait
Video Viral: Pria Berbendera Bulan Sabit Klaim Perintah Gubernur untuk Minta Bantuan di Laut
Jurnalis iNews TV Laporkan Pengeroyokan di Rumah Dinas Bupati Lampung Tengah
BI-FAST Dibobol, Kerugian Nasabah Tembus Rp800 Miliar
Tito Karnavian Perintahkan Perbaikan Dokumen Warga Korban Bencana Secara Gratis