Hi!Pontianak – Pekan ini di Kalimantan Barat diwarnai sederet peristiwa yang menyita perhatian. Dari penolakan massal di Sintang hingga insiden kekerasan yang memilukan di Pontianak, suasana terasa berat. Berikut rangkuman yang berhasil dihimpun.
Desa-Desa di Sintang Bersatu Tolak Aturan Keuangan Baru
Gelombang penolakan terhadap Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 81 Tahun 2025 kian menjadi. Di Sintang, para Kepala Desa bersikap tegas. Mereka menilai aturan ini justru memangkas kewenangan desa yang sudah dijamin undang-undang.
Penolakan disuarakan bareng oleh tiga organisasi desa terbesar di sana: APDESI Merah Putih, PAPDESI Kabupaten Sintang, dan PPDI, pada Senin (1/12/2025).
Inti masalahnya, aturan baru ini dinilai terlalu membelenggu. Soal penggunaan Dana Desa, misalnya. Banyak desa merasa tak bisa lagi leluasa menentukan prioritas pembangunan sesuai hasil musyawarah warga. Akibatnya? Di lapangan, dana malah mandek. Syarat administratif yang dianggap kaku jadi penghalang. Di Sintang saja, 283 dari 391 desa mengalami keterlambatan atau bahkan tak menerima penyaluran dana sama sekali.
Remaja di Sambas Diduga Bunuh Bayinya Sendiri
Polres Sambas berhasil mengungkap kasus pembunuhan bayi yang pelakunya adalah sang ibu sendiri. Remaja perempuan berinisial N (17) diduga sengaja menghilangkan nyawa anaknya karena panik, takut ketahuan telah hamil dan melahirkan.
Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Rahmad Kartono, memaparkan kronologinya. Peristiwa berawal Senin malam (1/12) saat N dibawa ke rumah sakit mengeluh sakit perut.
“Pasien diberi obat anti nyeri dan infus. Nah, sekitar pukul 23.00 WIB, orang tuanya kembali melapor karena anaknya belum buang air besar selama dua hari,” jelas Rahmad, Rabu (3/12).
Lansia di Sekadau Ditemukan Tewas di Sungai
Suasana duka menyelimuti Dusun Tanjung, Desa Nanga Taman, Kabupaten Sekadau. Seorang lansia, Abang Nuar (67), ditemukan meninggal dunia di Sungai Sekadau pada Kamis (4/12).
Artikel Terkait
Gang Jeruju III Terendam, Air Pasang Tiba-tiba Menggenangi Pontianak
Mobil Bantuan Banjir Terbalik di Aceh Timur, Dua Tewas
Iran Pilih Jalan Sunyi: Mengolah Tanah Jarang dengan Etika, Bukan Eksploitasi
Harga Beras Rp 60 Ribu per Kilo? Rincian Bantuan Kementan untuk Korban Banjir Picu Tanda Tanya