Kalau kita lihat pergerakannya sepanjang tahun 2025, IHSG benar-benar menunjukkan performa yang luar biasa. Tak tanggung-tanggung, indeks saham andalan Indonesia itu memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa atau all-time high sebanyak dua puluh empat kali. Angka yang fantastis, bukan?
Puncaknya terjadi di awal Desember. Iman Rachman, Direktur Utama BEI, dalam konferensi pers penutupan perdagangan di Jakarta (30/12), membeberkan detailnya dengan nada yang cukup optimis.
Ucap Iman. Level 8.710,69 itu bukan sekadar angka; ia berhasil mendorong kapitalisasi pasar melampaui sebuah tonggak psikologis yang sangat penting.
Nah, yang menarik, capaian 24 kali ATH ini ternyata melampaui catatan periode-periode sebelumnya. Kalau kita amati, pergerakan IHSG di era kebijakan fiskal saat ini terlihat cukup agresif. Hingga tanggal 3 Desember saja, catatan ATH sudah mencapai 21 kali. Ternyata, di sisa tahun, masih ada tenaga untuk menambah tiga rekor lagi.
Di sisi lain, prestasi ini tentu bukan hasil kerja satu pihak. Sinergi antara OJK dan organisasi self-regulatory, ditambah kondisi makroekonomi domestik dan global yang cukup mendukung, menjadi faktor pendorong yang solid. Iklimnya relatif kondusif, dan pasar merespons dengan baik.
Artikel Terkait
Menkeu Purbaya Desak Cairkan Rp 1,51 Triliun Dana Bencana Sumatera Sebelum Tahun Berganti
Medco Energi Pindahkan Saham Anak Usaha Senilai Rp24,17 Miliar
Demutualisasi BEI: Langkah Strategis Atasi Konflik Kepentingan
Ekonomi Indonesia Tembus Badai Global, Pertumbuhan 5,04% dan Surplus Dagang Jadi Penopang