Yang dimaksud "RI 2" adalah Wakil Presiden, sementara "BK 2" adalah Wakil Gubernur Sumatera Utara.
Suasana di lokasi pun menggambarkan situasi yang ironis. Para petugas dan relawan yang semestinya sibuk menolong, justru terpaksa menepi dan menunggu di pinggir jalan. Sementara itu, iring-iringan mobil dinas berplat merah perlahan memasuki area bencana.
Keterangan dari akun @kurir_kebaikan semakin memperjelas: "kunjungan RI 2 epakuasi di tahan lokasi di sterilkan."
Tak pelak, video ini memicu gelombang kritik tajam di media sosial. Banyak warganet yang tak habis pikir. Mereka mempertanyakan prioritas yang tampak terbalik ini. Bukankah nyawa dan keselamatan korban seharusnya di atas segalanya, termasuk agenda protokoler pejabat?
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak-pihak yang disebutkan terkait insiden penghentian evakuasi ini. Publik pun menunggu penjelasan, sambil berharap kejadian serupa tidak terulang. Bencana alam butuh penanganan cepat dan tepat, bukan drama protokoler yang justru menghambat.
Artikel Terkait
Gastronomi dan Lontar: ITS Pacu Desa Wisata Gunungsari dengan Buku Kuliner dan Inovasi Kriya
Raffi-Gigi Tumpahkan Bantuan Rp15 Miliar untuk Korban Banjir Sumatera
Semangat Tak Terbendung: Ribuan Penyandang Disabilitas Ramaikan CFD di Hari Disabilitas Internasional
Kiai Said Aqil Usulkan NU Kembalikan Konsesi Tambang ke Pemerintah